Hal yang sangat penting agar Anda menjadi pengemudi yang baik dan disiplin aturan, untuk menghindari risiko kecelakaan yang membahayakan diri maupun pengendara lainnya.
Berkendaraan menggunakan mobil memerlukan persiapan dan antisipasi tersendiri dibandingkan berkendara dengan motor.
Photo credit: Pxhere.com
Meskipun mobil sudah memperoleh perawatan yang baik dan teratur, sampai kondisi mesin, ban dan sistem pengereman yang baik, ada banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Langsung saja, berikut di bawah ini:
Safety Belt
Hal pertama untuk orang yang belajar mengemudi adalah wajibnya mengenakan safety belt (sabuk pengaman), pastikan juga dalam kondisi yang kencang sehingga berfungsi dengan baik.
Safety Belt akan melindungi pengguna kendaraan dari cedera ketika pengereman mendadak, atau melindungi dari cedera lebih berat ketika mengalami kecelakaan. Penggunaan safety belt yaitu menyilangkan safety belt dari tulang bahu hingga ke pinggul.
Posisi Spion yang Benar
Ini sangat penting, Anda harus memastikan tepat posisi spion samping maupun dalam, hal ini penting agar pengemudi bisa melihat semua sudut dengan baik, terutama bagian belakang.
Ketepatan posisi spion ini untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lainnya, akibat kendaraan dari belakang yang muncul namun tidak disadari oleh pengemudi. Kejadian ini sering berawal karena posisi kaca spion yang tidak tepat.
Fokus atau Jaga Pikiran
Sangat penting untuk fokus dalam mengemudikan mobil, Anda harus menghilangkan berbagai fikiran yang bisa mengganggu fokus. Jika pikiran Anda kalut atau banyak pikiran, maka hendaknya menepi sementara untuk menenangkan pikiran.
Hal lainnya, walaupun mobil Anda telah memiliki teknologi yang ramah lingkungan, dalam pengoperan gigi trasmisi lakukan pada saat rpm 2.000 sampai 2.500 rpm. Hal itu karena umumnya mesin mobil (yang menggunakan BBM) baru bekerja optimal pada kondisi putaran 2.000-2.500 rpm
Posisi Memegang Setir
Untuk penguasaan setir, maka hendaknya Anda memegang setir dengan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9, cara memegang setir seperti ini akan lebih aman.
Saat terjadi hal yang tidak diduga yang bisa membuat kaget (terutama kecelakaan), air bags atau kantong udara akan mengembang berada diantara kedua tangan.
Posisi kedua tangan di jam 3 dan 9, juga akan membuat Anda lebih mudah dalam menyalakan tuas lampu belok maupun wiper, dengan hanya menggunakan jari sehingga tidak perlu menggunakan tangan yang bisa menganggu proses menyetir di jalan raya.
Mesin Mati Saat Belajar Menyetir
Dua kemungkinan penyebab matinya mesin mobil ketika belajar mengemudi, yaitu Start hanya melepas kopling dan melupakan gas, serta berhenti lupa tekan kopling (kaki diangkat dari tuas, diangkat pelan-pelan tetapi tetap nempel).
Persneling Mobil
Misalnya saat belajar mengemudi mobil manual. Umumnya kendaraan manual yang sejak tahun 90-an memiliki lima speed, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, serta R untuk mundur. Adapun hijau adalah posisi netral.
Buang Kebiasaan Buruk di Kendaraan
Hindari segala kebiasaan buruk saat mengemudi, seperti merokok, membuka ponsel, menelpon, dan hal buruk lainnya yang beresiko menyebabkan kecelakaan.
Usahakan agar Anda semaksimal mungkin berkonsentrasi dalam mengemudi. Jika ingin melakukan sesuatu hal yang bisa merusak konsentrasi (seperti mengirim SMS) maka hendaknya pengemudi berhenti sejenak di tempat aman (pinggir jalan raya).
Hindari Meludah Sembarangan
Meludah sembarangan saat kendaraan sedang melaju kencang di jalanan yang ramai, bisa menyebabkan konflik dengan pengguna jalan lainnya.
Ludah sangat rentan terbawa angin hingga mengenai pengemudi motor di belakang Anda, maka pengguna jalan lain bisa sangat marah sehingga terjadi konflik yang tidak diinginkan di jalanan.
Jangan Mengemudi Saat Mengantuk
Mengantuk adalah hal yang manusiawi. Namun bagi pengemudi, mengantuk adalah hal yang berbahaya, karena bisa menyebabkan pengemudi tidak mampu konsentrasi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Awal Mengemudi Mobil
Dalam memegang setir, pada ujung tuas yang berbentuk benjolan tidak digenggam, tapi cukup dipegang dengan dua ruas bawah jari telunjuk serta tengah, dan diapit jari yang lain di kanan kiri tanpa tekanan. Ketika memindahkan tuas maka terdengar bunyi “klek”.
Saat mengemudi, Anda melakukanya dengan reflek, dimana Anda perlu menghafalkan letak posisi serta langkah perpindahannya. Hal itu karena ketika menyetir, Anda tidak bisa melirik tuas maupun panel lain. Pengemudi harus selalu fokus pada jalanan.
Memulai Praktek Belajar Mengemudi
Pertama carilah posisi netral dari persneling hingga mobil tidak meloncat. Lalu pelajari start, berhenti dan mengoper.
Cara start untuk menghidupkan mesin, injak kopling dan masukkan ke persneling 1 lalu injak kopling, kaki kanan Anda menghimpit gas hingga suara mesin meningkat.
Lalu secara perlahan kopling dilepas tanpa menaikkan gas, setelah itu akan dirasakan mobil mulai berjalan. Apabila mobil telah berjalan stabil, maka lepas kopling dan menambah gas.
Cara Mengoper Persneling
Pada dasarnya caranya sama seperti cara start tadi, namun perbedaannya ada pada pergeserannya, kopling ditekan, tuas persneling dipindahkan, lalu kopling tak diangkat pelan-pelan tapi dilakukan secara cepat seiring injakan pedal gas.
Cara Berhenti
Untuk belajar menghentikan mobil yaitu dengan menghimpit kopling, melepas gas dan juga kaki kanan digeser di atas pedal rem, lalu injak pedal rem secara perlahan.
Jangan menginjak pedal rem dengan kencang atau mendadak, karena mobil akan berhenti mendadak, dan akan membahayakan.
Untuk menyetir dengan selamat maka beberapa hal yang penting diperhatikan yaitu:
Hal Penting Sebelum Belajar Mengemudi
Saat belajar mengemudi mobil, Anda harus paham tentang cara manjaga jarak, berbelok, dll. Belajarlah cara mengatur laju kendaraan dengan baik, ini perlu latihan yang cukup lama. Juga pelajari cara memperlambat dan mempercepat.
Ketika Anda menyetir mobil, maka pandangan lurus ke depan, dengan presentase pandangan jalan samping kiri 60% dan samping kanan 40%.
Mengapa lebih doiman untuk melihat ke arah kiri ketimbang kanan? Itu karena pada jalan sebelah kiri banyak terdapat pejalanan kaki, kendaraan parkir, becak, tukang ojek, dll.
Untuk bejalar mobil, maka dari awal pasanglah kemauan kuat di dalam diri Anda. Selain itu Anda harus memiliki seorang pengajar, dalam proses belajar Anda harus didampingi oleh orang yang sudah bisa mengemudi.
Sebelum memulai mengemudi, tentunya Anda harus mengerti kontrol basic dari tiap-tiap feature, Anda harus tahu cara menghidupkan dan mematikan mesin, menggerakkan wiper untuk menangani hujan, cara memakai lampu sen, lamu hazard, lampu utama dan lampu jarak jauh.
Pahami juga pemakaian jalur kiri dan kanan, etika mendahului kendaraan lain, makna rambu-rambu jalan raya, dan beberapa ketentuan basic lainnya. Teori-teori tersebut sangat penting diketahui.
Waktunya Terjun ke Lapangan
Carilah suatu lapangan luas di sekitar kompleks rumah Anda untuk berlatih maju dan mundur. Latihlah diri dalam menggunakan kopling. Yakinkan diri Anda mampu menjalankan mobil dengan halus tanpa getaran mesin (apalagi sampai mesin mati).
Setelah melatih mengemudi di lapangan, dan Anda merasa sudah mulai terbiasa untuk mengemudikan mobil, maka mulailah untuk menjelajahi jalanan atau kompleks rumah dengan mobil.
Latih juga mata Anda untuk melihat ke belakang dengan memakai kaca spion. Untuk latihan di jalanan ini, pastikan lintasan yang akan Anda lalui jalanannya dalam kondisi baik, dan untuk awal-awalnya gunakan lintasan yang lurus.
Setelah latihan mengemudi di jalan yang lurus, kemudian Anda bisa memulai latihan mengemudi mobil di jalan yang banyak belokan.
Janganlah menyepelekan teknik belok, walaupun sederhana tapi butuh praktek yang berulang-ulang agar Anda mendapatkan feelingnya. Saat berbelok, jangan sampai mengambil jalan pengemudi lain.
Jalanan Menanjak & Memarkir Mobil
Setelah Anda belajar mengemudi mobil di jalan yang lurus dan berbelok, maka setelah itu Anda belajar mengemudi melewati jalan menanjak. Latihan juga penggunaan rem tangan dan seni permainan kopling.
Setelah menguasai jalanan menanjak, lalu belajarlah untuk mengendarai mobil secara mundur. Setelah itu, waktunya belajar untuk memarkir mobil.
Teknik memarkir mobil cukup susah, sehingga perlu waktu yang banyak untuk mempelajari atau latihannya.
Tekuni teknik parkir horizontal, dimana teknik parkir ini umum dipakai jika Anda menghadapi tempat parkir yang paralel.
Latihan dan latihan, itu yang harus Anda giatkan. Setelah itu. waktunya untuk turun ke jalan besar kota.
Setelah Anda semakin terbiasa dan terlatih dalam mengendarai mobil, maka Anda sudah boleh untuk membawa kendaraan dengan kecepatan 60 Km/jam atau lebih.
Jalan tol menjadi tempat yang pas untuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tapi jangan lebih dari 100 km/jam.
Hal Penting Lainnya
Dalam mengemudi mobil Anda harus mengetahui komponen-komponen di area kabin depan dan dashboard. Wajin untuk tahu tentang pedal rem, pedal gas, pedal kopling, perseneleng, stang untuk wiper kaca depan belakang, stick untuk lampu dim, lampu dekat, lampu sen-sen kanan serta kiri, penggunaan kaca spion yang benar, tombol klakson, sabuk pengaman, dll.
Pada penggunaan mobil gigi gear manual, maka hapalkan skema perpindahan gigi persneling, dengan praktek memindah-mindahkan mulai gigi satu, gigi mundur, hingga gigi paling akhir.
Biasanya ada lambang, misalnya angka 0 atau N (normal) untuk gear dalam posisi normal, Angka 1-5, serta huruf R (untuk jalan Mundur).
Teruslah berlatih hingga mahir dalam memindahkan persneling, serta bisa mencapai seluruh pedal tanpa menengok alat. Latih juga mata anda agar terus tertuju ke depan serta spion kanan-kiri.
Awal ingin menjalankan mobil, input persneling di gigi Normal berupa huruf O (kosong) atau N (normal), injak pedal rem seperlunya, lalu hidupkan mesin. Dengan tenang mata memeriksa seluruhnya sisi mobil, termasuk spion kanan-kiri arah depan dan belakang, kemudian pandangan mata lurus ke depan lihat jalan.
Biarkan sepuluh detik mesin mobil hidup, lalu baru dijalankan. Jika mesin mobil belum dipanaskan, maka biarkan mesin hangat selama lima menit, lalu baru dijalankan.
Injak pedal kopling dengan kaki kiri, kaki kanan tetap di pedal Rem mesin dalam posisi langsam, masukan persneling ke gigi satu. Jika ingin mengawali jalan, harus selalu diawali dengan gigi satu.
Kemudian injak gas perlahan-lahan (kaki kanan digeser dari pedal Rem ke pedal Gas), jangan memandang pedal karena mata harus selalu ke depan jalan.
Sesudah gas diinjak perlahan-lahan, lalu mobil berjalan, maka barulah angkat pedal kopling.
Melajulah dengan perlahan-lahan, janganlah panik jika ada sesuatu di depan karena tinggal menginjak pedal REM serta injak Kopling.
Apabila mobil telah maju normal dalam jarak 5-10 meter, lalu pindahlah ke gigi dua.
Dalam mengendarai mobil, pandangan mata harus selalu terkonsentrasi ke depan pada jalan yang bakal dilalui.
Jangan Menambah Kecepatan Saat Lampu Lalu Lintas Menyala Kuning
Ini kebiasaan buruk pengemudi yang bisa sangat membahayakan. Seperti kita tahu, jika lampu kuning menyala menandakan pengemudi harus mengurangi kecepatan karena sebentar lagi akan menyala lampu merah.
Akan tetapi, pada banyak praktek di lapangan saat lampu kuning menyala justru para pengendara menambah kecepatan.
Menambah kecepatan saat lampu lalu lintas menyala kuning sangat membahayakan, jika kendaraan dari arah kanan atau kiri melaju karena lampu lalu lintas mereka mulai menyala hijau, maka dapat beresiko terjadi tabrakan.
Oleh karena itu, sesuai aturan maka ketika pengemudi melihat lampu lalu lintas menyala kuning, maka itu artinya bersiap untuk berhenti dengan mengurangi kecepatan. Menambah kecepatan saat lampu kuning akan membahayakan keselamatan orang-orang, termasuk diri Anda sendiri.
Jika Bepergian Jauh, Perhatikan Barang Bawaan
Penting diketahui, bahwa berat beban (barang) di dalam mobil bisa mempengaruhi penggunaan bahan bakar. Oleh karenanya, hendaknya Anda mengeluarkan barang berat dari dalam mobil yang memang tidak diperlukan.
Apabila di mobil ada roof rack, namun tidak digunakan maka disarankan dilepas.
Adapun jika roof rack memang diperlukan untuk membawa barang yang banyak maka beban mobil akan jadi berat.
Dengan kondisi begitu, hendaknya berkendara dengan kecepatan lebih rendah dibanding biasanya (tidak membawa barang berat).
Jika Berjalan Pelan maka Jangan di Lajur Kanan
Berjalan dengan kecepatan rendah saat di jalur kanan (terutama jalan tol) maka hal ini sudah jelas merupakan kesalahan. Dimana penggunaan lajur kanan hanya untuk kendaraan berkecepatan tinggi atau untuk mendahului.
Adapun jika pengemudi hanya ingin berkendara santai sehingga tidak ingin menyalip maka posisikan mobil di lajur tengah atau kiri. Jika mobil berjalan lambat di lajur kanan akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Jaga Jarak Aman
Saat mengemudi penting untuk menjaga jarak aman, terutama saat macet. Mobil jaraknya jangan terlalu dekat dengan mobil di depan, karena kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi kemudian.
Sehingga Anda perlu memberi ruang yang cukup, ketika mobil di depan mengerem mendadak maka Anda bisa dengan mudah mengantisipasinya.
Agar mobil bisa mengerem dengan optimal, maka sebelumnya Anda harus memeriksa minyak rem.
Demikian juga periksa hal penting lainnya (tekanan angin ban, lampu indikator, kebocoran oli, dll).
Ikuti Arus Lalu Lintas dengan Baik
Penting untuk mengikuti arus lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas secara baik dan benar. Apabila Anda melanggar peraturan lalu lintas dapat terkena jeratan undang-undang, sehingga Anda bisa terkena denda yang jumlahnya besar.
Menaati peraturan lalu lintas juga penting agar pengendara terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Beberapa Barang yang Sebaiknya Ada di Laci Mobil
Laci ini digunakan pengemudi untuk menyimpan berbagai benda, biasanya diisi dengan struk parkir dan semacamnya.
Namun sebagai tips, laci mobil hendaknya dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa benda yang sangat penting ketika mobil mengalami masalah di jalan. Benda-benda tersebut seperti:
Hal Penting Jika Anda Berkendara Jarak Jauh
Pastikan bahwa benar-benar membawa SIM dan kelengkapan surat-surat kendaraan, hal ini sangat penting ketika Anda terkena pemeriksaan di tengah perjalanan yang jauh.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh maka jangan minum obat yang memunculkan rasa kantuk.
Pastikan rem dan gas bekerja dengan baik, dimana tidak ada satupun benda yang menghalangi. Siapkan juga ban serap dalam kondisi baik, pastikan baut roda kencang, bawa dongkrak dan pembuka ban.
Jika Anda menyewa kendaraan, maka pastikan di dalamnya tidak terdapat barang berbahaya berupa obat-obat terlarang bekas penyewa terdahulu.
Siapkan air minum dan makanan kecil secukupnya untuk diperjalanan. Jika ada anggota keluarga yang sering mabuk darat, maka pastikan untuk meminum obat anti mabuk sebelum berangkat.
Jangan biarkan anak-anak duduk di samping stir, karena bisa mengundang bahaya karena anak-anak belum mengerti.
Setiap perjalanan 3 jam maka berhentilah sesaat untuk istirahat, hindari memaksakan diri mengemudi jika kondisinya tidak mampu. Hindari makan terlalu kenyang karena bisa memunculkan rasa kantuk.
Apabila melalui daerah berkabut, dimana lampu tidak mampu menembus kabut, maka disarankan berhenti sementara sampai kabutnya menipis, sehingga jarak pandang aman.
Peralatan Sederhana yang Wajib ada di Mobil Ketika Bepergian Jauh
Untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan saat di jalan, ada beberapa peralatan darurat yang bisa dibawa, yaitu:
Senior Instruktur Indonesian Road Safety Agent (IRSA), Poedyo Santosa, menjelaskan bahwa perlu menyiapkan peralatan yang penting dalam kondisi darurat. Bawalah Toolset seperlunya atau yang penting-penting, yaitu dongkrak, kunci roda, obeng set, kunci pas, P3K, kain majun (potongan kain), selotip, dan gunting.
Pengereman Saat Musim Hujan
Di musim hujan, Anda harus hati-hati dalam berkendara. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang, Anda perlu menurunkan kecepatan mobil saat hujan, serta jaga jarak aman dengan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan yang basah mengakibatkan Anda akan memerlukan waktu yang relatif lebih banyak untuk mengerem, dimana kondisi aspal yang lebih licin dibanding biasanya.
Saat mengerem di jalanan basah, mobil masih bisa melaju beberapa meter lagi karena traksi yang berkurang.
Bagi pengguna mobil manual atau matik ketika hujan, maka jangan menembus RPM lebih dari 5.000. Pengemudi perlu mengurangi 30 persen dari biasanya. Kondisi RPM yang tinggi sekali saat hujan mengakibatkan mobil sulit untuk dikendalikan.
Tukarkan Ban Mobil dengan Posisi Silang Saat Musim Hujan
Pereli nasional Rifat Sungkar memberikan tips aman berkendara di musim hujan, seperti yang dikutip dari Toyota Astra. Sebelum bepergian di musim hujan , hal yang perlu dilakukan yaitu menukar posisi roda mobil secara menyilang.
Artinya, ban kiri depan ditukar dengan ban belakang kanan. Dan, ban kanan depan ditukar dengan ban belakang kiri.
Untuk apa melakukan hal ini? Hal itu karena selama ini saat di jalanan panas, ban depan itu jauh kemakan dibanding ban belakang. Sementara jika hujan, handling itu utamanya berada di depan.
Rifat Sungkar memberikan tips lainnya, yaitu isi angin ban sesuai dengan standar dari pabrikan, oleh karena itu jangan asal isi angin ban sehingga menjadi tidak standar.
Lalu pada posisi semburan air wiper, hendaknya air yang keluar sejajar dengan posisi pandangan mata pengendara.
"Kalau airnya ke atas, air belum jatuh tapi sudah kebawa wiper. Kalau ke bawahan pas kencang, pas disemprot makin ke bawah lagi, karena itu ada aerodinamik," kata Rifat Sungkar.
Jika Panel Bahan Bakar Menampilkan Tanda Ingin Habis, Jangan Keburu Panik!
Ketika berkendara, lalu melihat panel bensin berada di dekat tanda 'E' yang artinya habis, hal ini membuat pengendara akan merasa panik. Apalagi jika sedang dalam kondisi macet, atau berada di kawasan yang jauh dari SPBU.
Hendaknya pengendara jangan panik, dimana lampu indikator bahan bakar yang menyala merah sebenarnya bukan berarti tangki bensin nyaris kosong. Umumnya tangki masih mempunyai cadangan bensin sekitar 5 sampai 8 liter, hal ini seperti yang dikutip dari Toyota Astra.
Anda masih memiliki kesempatan untuk mengisi bahan bakar, dimana Anda masih memiliki sisa setidaknya 5 liter bensin. Jika mesin kendaraan besar maka akan semakin besar juga sisa bensinnya.
Hitungan sederhananya, apabila mobil menyisakan bahan bakar sebanyak 5 liter saat indikator menyala, dimana konsumsi BBM pada umumnya yaitu 10 km akan membutuhkan satu liter bensin.
Dengan begitu, diperkirakan mobil masih bisa melaju hingga 50 km lagi. Bahkan jika mobil yang digunakan memiliki teknologi yang membuat konsumsi BBM bisa irit, maka mobil bisa berjalan lebih dari 50 km.
Selain itu, pada beberapa mobil yang memiliki faslitas untuk menginformasikan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah bahan bakar yang tersisa, dimana informasi biasanya dilaporkan dalam bentuk “Range” atau “Distance To Empty”.
Nah, mungkin Anda belum mengetahui, bahwa jika indikator tersebut menunjukkan angka 0 km, maka mesin tidaklah langsung mati, dimana mobil masih bisa berjalan beberapa kilometer hingga akhirnya mesin mobil benar-benar mati.
Nah, dalam kondisi bensin ingin habis, maka usahakan untuk melakukan efisiensi bahan bakar semaksimal mungkin, hingga akhirnya Anda menemukan SPBU untuk mengisi BBM.
Jangan Hidupkan AC Saat Mobil Melewati Daerah Banjir
Anda hendaknya jangan menghidupkan AC ketika melewati jalan yang dalam kondisi banjir, hal ini supaya AC tidak mengganggu kinerja mesin mobil, serta untuk mencegah timbulnya masalah korsleting pada bagian kelistrikan mobil.
Nah, jika Anda telah “sukses” melewati jalan yang banjir, maka setelah itu AC boleh dinyalakan lagi. Hanya saja ketika AC menyala kembali maka akan muncul suara decit dari V-belt yang terciprat air, tidak perlu khawatir karena nantinya suara tersebut hilang sendiri.
Saat menghadapi jalan yang banjir maka pakailah setengah kopling dan gigi terendah, hal ini agar mencegah mesin mati saat banjir, hendaknya menggunakan transmisi gigi paling rendah (pada mobil manual) serta tahan setengah kopling. Adapun besarnya gas mobil yaitu hingga putaran 2.500rpm.
Adapun pada mobil matic, kemudikan kendaraan pada gigi rendah yaitu pada 1 atau L supaya putaran mesin bisa berjalan stabil.
Hal ini dilakukan supaya meminimalisir air masuk ke dalam mesin melalui lubang filter udara atau knalpot.
Ketika menghadapi jalan yang banjir, maka usahakan untuk mengambil jalan tengah, hal itu karena jalan bagian tengah umumnya mempunyai permukaan yang lebih tinggi.
Adapun jika banjir sangat besar, dimana tinggi air sudah hampir setengah mobil, maka hendaknya jangan memaksakan diri untuk lewat.
Anda perlu melakukan pengereman setelah berhasil melewati banjir, dimana kondisi mobil setelah melewati jalan yang banjir akan menyebabkan permukaan piringan dan kanvas rem basah.
Oleh karena itu, lakukan “terapi” pengereman tiga kali secara halus setelah melewati jalan yang banjir. Melakukan hal ini berguna untuk mengeringkan rem, serta memastikan fungsi rem mobil tetap dalam kondisi baik.
Jika Ingin Menyalip
Ingat! Jika ingin menyalip maka gunakanlah jalur kanan, baik itu pengendara mobil maupun motor, hal ini merupakan peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan Undang-undang Transportasi.
Sehingga jangan menggunakan jalur kiri untuk menyalip karena dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada pengendara lain, hingga bisa kecelakaan.
Hal lainnya, siapkan uang recehan di dekat jangkauan Anda, yang mungkin ini diperlukan ketika Anda berhadapan dengan tukang mengatur jalan, yang meminta uang recehan sebagai jasanya.
Berkendaraan menggunakan mobil memerlukan persiapan dan antisipasi tersendiri dibandingkan berkendara dengan motor.
Photo credit: Pxhere.com
Meskipun mobil sudah memperoleh perawatan yang baik dan teratur, sampai kondisi mesin, ban dan sistem pengereman yang baik, ada banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Langsung saja, berikut di bawah ini:
Safety Belt
Hal pertama untuk orang yang belajar mengemudi adalah wajibnya mengenakan safety belt (sabuk pengaman), pastikan juga dalam kondisi yang kencang sehingga berfungsi dengan baik.
Safety Belt akan melindungi pengguna kendaraan dari cedera ketika pengereman mendadak, atau melindungi dari cedera lebih berat ketika mengalami kecelakaan. Penggunaan safety belt yaitu menyilangkan safety belt dari tulang bahu hingga ke pinggul.
Posisi Spion yang Benar
Ini sangat penting, Anda harus memastikan tepat posisi spion samping maupun dalam, hal ini penting agar pengemudi bisa melihat semua sudut dengan baik, terutama bagian belakang.
Ketepatan posisi spion ini untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lainnya, akibat kendaraan dari belakang yang muncul namun tidak disadari oleh pengemudi. Kejadian ini sering berawal karena posisi kaca spion yang tidak tepat.
Fokus atau Jaga Pikiran
Sangat penting untuk fokus dalam mengemudikan mobil, Anda harus menghilangkan berbagai fikiran yang bisa mengganggu fokus. Jika pikiran Anda kalut atau banyak pikiran, maka hendaknya menepi sementara untuk menenangkan pikiran.
Hal lainnya, walaupun mobil Anda telah memiliki teknologi yang ramah lingkungan, dalam pengoperan gigi trasmisi lakukan pada saat rpm 2.000 sampai 2.500 rpm. Hal itu karena umumnya mesin mobil (yang menggunakan BBM) baru bekerja optimal pada kondisi putaran 2.000-2.500 rpm
Posisi Memegang Setir
Untuk penguasaan setir, maka hendaknya Anda memegang setir dengan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9, cara memegang setir seperti ini akan lebih aman.
Saat terjadi hal yang tidak diduga yang bisa membuat kaget (terutama kecelakaan), air bags atau kantong udara akan mengembang berada diantara kedua tangan.
Posisi kedua tangan di jam 3 dan 9, juga akan membuat Anda lebih mudah dalam menyalakan tuas lampu belok maupun wiper, dengan hanya menggunakan jari sehingga tidak perlu menggunakan tangan yang bisa menganggu proses menyetir di jalan raya.
Mesin Mati Saat Belajar Menyetir
Dua kemungkinan penyebab matinya mesin mobil ketika belajar mengemudi, yaitu Start hanya melepas kopling dan melupakan gas, serta berhenti lupa tekan kopling (kaki diangkat dari tuas, diangkat pelan-pelan tetapi tetap nempel).
Persneling Mobil
Misalnya saat belajar mengemudi mobil manual. Umumnya kendaraan manual yang sejak tahun 90-an memiliki lima speed, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, serta R untuk mundur. Adapun hijau adalah posisi netral.
Hindari segala kebiasaan buruk saat mengemudi, seperti merokok, membuka ponsel, menelpon, dan hal buruk lainnya yang beresiko menyebabkan kecelakaan.
Usahakan agar Anda semaksimal mungkin berkonsentrasi dalam mengemudi. Jika ingin melakukan sesuatu hal yang bisa merusak konsentrasi (seperti mengirim SMS) maka hendaknya pengemudi berhenti sejenak di tempat aman (pinggir jalan raya).
Hindari Meludah Sembarangan
Meludah sembarangan saat kendaraan sedang melaju kencang di jalanan yang ramai, bisa menyebabkan konflik dengan pengguna jalan lainnya.
Ludah sangat rentan terbawa angin hingga mengenai pengemudi motor di belakang Anda, maka pengguna jalan lain bisa sangat marah sehingga terjadi konflik yang tidak diinginkan di jalanan.
Jangan Mengemudi Saat Mengantuk
Mengantuk adalah hal yang manusiawi. Namun bagi pengemudi, mengantuk adalah hal yang berbahaya, karena bisa menyebabkan pengemudi tidak mampu konsentrasi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Awal Mengemudi Mobil
Dalam memegang setir, pada ujung tuas yang berbentuk benjolan tidak digenggam, tapi cukup dipegang dengan dua ruas bawah jari telunjuk serta tengah, dan diapit jari yang lain di kanan kiri tanpa tekanan. Ketika memindahkan tuas maka terdengar bunyi “klek”.
Saat mengemudi, Anda melakukanya dengan reflek, dimana Anda perlu menghafalkan letak posisi serta langkah perpindahannya. Hal itu karena ketika menyetir, Anda tidak bisa melirik tuas maupun panel lain. Pengemudi harus selalu fokus pada jalanan.
Memulai Praktek Belajar Mengemudi
Pertama carilah posisi netral dari persneling hingga mobil tidak meloncat. Lalu pelajari start, berhenti dan mengoper.
Cara start untuk menghidupkan mesin, injak kopling dan masukkan ke persneling 1 lalu injak kopling, kaki kanan Anda menghimpit gas hingga suara mesin meningkat.
Lalu secara perlahan kopling dilepas tanpa menaikkan gas, setelah itu akan dirasakan mobil mulai berjalan. Apabila mobil telah berjalan stabil, maka lepas kopling dan menambah gas.
Cara Mengoper Persneling
Pada dasarnya caranya sama seperti cara start tadi, namun perbedaannya ada pada pergeserannya, kopling ditekan, tuas persneling dipindahkan, lalu kopling tak diangkat pelan-pelan tapi dilakukan secara cepat seiring injakan pedal gas.
Cara Berhenti
Untuk belajar menghentikan mobil yaitu dengan menghimpit kopling, melepas gas dan juga kaki kanan digeser di atas pedal rem, lalu injak pedal rem secara perlahan.
Jangan menginjak pedal rem dengan kencang atau mendadak, karena mobil akan berhenti mendadak, dan akan membahayakan.
Untuk menyetir dengan selamat maka beberapa hal yang penting diperhatikan yaitu:
- Jangan mengerem mendadak
- Selalu berada di jalur yang benar.
- Kasih sinyal sebelum berbelok.
- Jangan mudah tersulut emosi ketika di jalanan.
Hal Penting Sebelum Belajar Mengemudi
Saat belajar mengemudi mobil, Anda harus paham tentang cara manjaga jarak, berbelok, dll. Belajarlah cara mengatur laju kendaraan dengan baik, ini perlu latihan yang cukup lama. Juga pelajari cara memperlambat dan mempercepat.
Ketika Anda menyetir mobil, maka pandangan lurus ke depan, dengan presentase pandangan jalan samping kiri 60% dan samping kanan 40%.
Mengapa lebih doiman untuk melihat ke arah kiri ketimbang kanan? Itu karena pada jalan sebelah kiri banyak terdapat pejalanan kaki, kendaraan parkir, becak, tukang ojek, dll.
Untuk bejalar mobil, maka dari awal pasanglah kemauan kuat di dalam diri Anda. Selain itu Anda harus memiliki seorang pengajar, dalam proses belajar Anda harus didampingi oleh orang yang sudah bisa mengemudi.
Sebelum memulai mengemudi, tentunya Anda harus mengerti kontrol basic dari tiap-tiap feature, Anda harus tahu cara menghidupkan dan mematikan mesin, menggerakkan wiper untuk menangani hujan, cara memakai lampu sen, lamu hazard, lampu utama dan lampu jarak jauh.
Pahami juga pemakaian jalur kiri dan kanan, etika mendahului kendaraan lain, makna rambu-rambu jalan raya, dan beberapa ketentuan basic lainnya. Teori-teori tersebut sangat penting diketahui.
Waktunya Terjun ke Lapangan
Carilah suatu lapangan luas di sekitar kompleks rumah Anda untuk berlatih maju dan mundur. Latihlah diri dalam menggunakan kopling. Yakinkan diri Anda mampu menjalankan mobil dengan halus tanpa getaran mesin (apalagi sampai mesin mati).
Setelah melatih mengemudi di lapangan, dan Anda merasa sudah mulai terbiasa untuk mengemudikan mobil, maka mulailah untuk menjelajahi jalanan atau kompleks rumah dengan mobil.
Latih juga mata Anda untuk melihat ke belakang dengan memakai kaca spion. Untuk latihan di jalanan ini, pastikan lintasan yang akan Anda lalui jalanannya dalam kondisi baik, dan untuk awal-awalnya gunakan lintasan yang lurus.
Setelah latihan mengemudi di jalan yang lurus, kemudian Anda bisa memulai latihan mengemudi mobil di jalan yang banyak belokan.
Janganlah menyepelekan teknik belok, walaupun sederhana tapi butuh praktek yang berulang-ulang agar Anda mendapatkan feelingnya. Saat berbelok, jangan sampai mengambil jalan pengemudi lain.
Jalanan Menanjak & Memarkir Mobil
Setelah Anda belajar mengemudi mobil di jalan yang lurus dan berbelok, maka setelah itu Anda belajar mengemudi melewati jalan menanjak. Latihan juga penggunaan rem tangan dan seni permainan kopling.
Setelah menguasai jalanan menanjak, lalu belajarlah untuk mengendarai mobil secara mundur. Setelah itu, waktunya belajar untuk memarkir mobil.
Teknik memarkir mobil cukup susah, sehingga perlu waktu yang banyak untuk mempelajari atau latihannya.
Tekuni teknik parkir horizontal, dimana teknik parkir ini umum dipakai jika Anda menghadapi tempat parkir yang paralel.
Latihan dan latihan, itu yang harus Anda giatkan. Setelah itu. waktunya untuk turun ke jalan besar kota.
Setelah Anda semakin terbiasa dan terlatih dalam mengendarai mobil, maka Anda sudah boleh untuk membawa kendaraan dengan kecepatan 60 Km/jam atau lebih.
Jalan tol menjadi tempat yang pas untuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tapi jangan lebih dari 100 km/jam.
loading...
Hal Penting Lainnya
Dalam mengemudi mobil Anda harus mengetahui komponen-komponen di area kabin depan dan dashboard. Wajin untuk tahu tentang pedal rem, pedal gas, pedal kopling, perseneleng, stang untuk wiper kaca depan belakang, stick untuk lampu dim, lampu dekat, lampu sen-sen kanan serta kiri, penggunaan kaca spion yang benar, tombol klakson, sabuk pengaman, dll.
Pada penggunaan mobil gigi gear manual, maka hapalkan skema perpindahan gigi persneling, dengan praktek memindah-mindahkan mulai gigi satu, gigi mundur, hingga gigi paling akhir.
Biasanya ada lambang, misalnya angka 0 atau N (normal) untuk gear dalam posisi normal, Angka 1-5, serta huruf R (untuk jalan Mundur).
Teruslah berlatih hingga mahir dalam memindahkan persneling, serta bisa mencapai seluruh pedal tanpa menengok alat. Latih juga mata anda agar terus tertuju ke depan serta spion kanan-kiri.
Awal ingin menjalankan mobil, input persneling di gigi Normal berupa huruf O (kosong) atau N (normal), injak pedal rem seperlunya, lalu hidupkan mesin. Dengan tenang mata memeriksa seluruhnya sisi mobil, termasuk spion kanan-kiri arah depan dan belakang, kemudian pandangan mata lurus ke depan lihat jalan.
Biarkan sepuluh detik mesin mobil hidup, lalu baru dijalankan. Jika mesin mobil belum dipanaskan, maka biarkan mesin hangat selama lima menit, lalu baru dijalankan.
Injak pedal kopling dengan kaki kiri, kaki kanan tetap di pedal Rem mesin dalam posisi langsam, masukan persneling ke gigi satu. Jika ingin mengawali jalan, harus selalu diawali dengan gigi satu.
Kemudian injak gas perlahan-lahan (kaki kanan digeser dari pedal Rem ke pedal Gas), jangan memandang pedal karena mata harus selalu ke depan jalan.
Sesudah gas diinjak perlahan-lahan, lalu mobil berjalan, maka barulah angkat pedal kopling.
Saat mobil mulai bergerak maju, pedal kopling jangan diangkat langsung seluruhnya. Angkatlah pedal kopling perlahan-lahan berdasarkan dengan injakan pedal yang semakin menekan.
Agar mobil tidak enjot-enjotan, kuncinya yaitu kopling ditahan dahulu, diangkat perlahan-lahan, dan gas diinjak secara perlahan-lahan.
Agar mobil tidak enjot-enjotan, kuncinya yaitu kopling ditahan dahulu, diangkat perlahan-lahan, dan gas diinjak secara perlahan-lahan.
Melajulah dengan perlahan-lahan, janganlah panik jika ada sesuatu di depan karena tinggal menginjak pedal REM serta injak Kopling.
Apabila mobil telah maju normal dalam jarak 5-10 meter, lalu pindahlah ke gigi dua.
Dalam mengendarai mobil, pandangan mata harus selalu terkonsentrasi ke depan pada jalan yang bakal dilalui.
Ini kebiasaan buruk pengemudi yang bisa sangat membahayakan. Seperti kita tahu, jika lampu kuning menyala menandakan pengemudi harus mengurangi kecepatan karena sebentar lagi akan menyala lampu merah.
Akan tetapi, pada banyak praktek di lapangan saat lampu kuning menyala justru para pengendara menambah kecepatan.
Menambah kecepatan saat lampu lalu lintas menyala kuning sangat membahayakan, jika kendaraan dari arah kanan atau kiri melaju karena lampu lalu lintas mereka mulai menyala hijau, maka dapat beresiko terjadi tabrakan.
Oleh karena itu, sesuai aturan maka ketika pengemudi melihat lampu lalu lintas menyala kuning, maka itu artinya bersiap untuk berhenti dengan mengurangi kecepatan. Menambah kecepatan saat lampu kuning akan membahayakan keselamatan orang-orang, termasuk diri Anda sendiri.
Jika Bepergian Jauh, Perhatikan Barang Bawaan
Penting diketahui, bahwa berat beban (barang) di dalam mobil bisa mempengaruhi penggunaan bahan bakar. Oleh karenanya, hendaknya Anda mengeluarkan barang berat dari dalam mobil yang memang tidak diperlukan.
Apabila di mobil ada roof rack, namun tidak digunakan maka disarankan dilepas.
Adapun jika roof rack memang diperlukan untuk membawa barang yang banyak maka beban mobil akan jadi berat.
Dengan kondisi begitu, hendaknya berkendara dengan kecepatan lebih rendah dibanding biasanya (tidak membawa barang berat).
Periksa Kondisi Mobil
Anda harus memastikan baiknya kondisi kendaraan sebelum bepergian, seperti tekanan angin ban, lampu indikator, kondisi body mobil, mengecek kebocoran oli, minyak rem dan bagian bawah mobil yang memiliki fungsi vital.
Kondisi kendaraan yang prima sangat penting agar memberikan rasa aman, terutama saat melakukan perjalanan jauh.
Oli Mesin
Periksa oli mesin, pastikan volume oli mesin cukup. Untuk memeriksa volume oli mesin yaitu perhatikan level pada stik oli.
Perhatikan batas oli yang menempel pada stik, pastikan level oli berada di dekat garis “F”, jika posisinya sedikit dibawah garis level “F“ maka tidak mengapa. Jika sangat kurang maka tambahkan.
Air Radiator
Periksa air radiator agar dalam kondisi penuh. Periksa air reservoir sampai batas level yang masih mencukupi (tidak wajib penuh).
Selang radiator dan selang penghubung ke reservoir, pastikan kondisinya baik, sehingga mencegah selang pecah saat diperjalanan. Selain itu, sambungan selang ke mesin dan ke radiator harus kencang dan tidak bocor.
Pastikan kondisi filter dan selang bensin baik, dan selang bahan bakar tidak mengalami kerusakan atau kebocoran. Pastikan filter bensin tidak tersumbat.
Pedinginan mesin mobil oleh kipas mesin berjalan dengan baik.
Apabila timing belt sudah digunakan sejauh 50.000 Km, hendaknya diganti dengan yang baru.
Jika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, maka air filter (saringan udara) harus dibersihkan.
Ban Mobil
Cek kondisi ban, pastikan tidak ada benda tajam yang merusak ban. Periksa juga tekanan angin ban, Tekanan ban yang normal yaitu antara 30-34 psi.
Rem
Periksa sistem rem, pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan master rem. Selain itu cek apakah terdapat basah pada bagian dalam velg, dimana itu sebagai tanda kebocoran silinder roda.
Sangat penting untuk memastikan sistem rem bekerja dengan baik. Pastikan semua lampu menyala dengan baik.
Wipper
Pastikan wipper kaca mobil berfungsi dengan baik, hal ini sangat berguna ketika terjadi hujan.
Anda harus memastikan baiknya kondisi kendaraan sebelum bepergian, seperti tekanan angin ban, lampu indikator, kondisi body mobil, mengecek kebocoran oli, minyak rem dan bagian bawah mobil yang memiliki fungsi vital.
Kondisi kendaraan yang prima sangat penting agar memberikan rasa aman, terutama saat melakukan perjalanan jauh.
Oli Mesin
Periksa oli mesin, pastikan volume oli mesin cukup. Untuk memeriksa volume oli mesin yaitu perhatikan level pada stik oli.
Perhatikan batas oli yang menempel pada stik, pastikan level oli berada di dekat garis “F”, jika posisinya sedikit dibawah garis level “F“ maka tidak mengapa. Jika sangat kurang maka tambahkan.
Air Radiator
Periksa air radiator agar dalam kondisi penuh. Periksa air reservoir sampai batas level yang masih mencukupi (tidak wajib penuh).
Selang radiator dan selang penghubung ke reservoir, pastikan kondisinya baik, sehingga mencegah selang pecah saat diperjalanan. Selain itu, sambungan selang ke mesin dan ke radiator harus kencang dan tidak bocor.
Pastikan kondisi filter dan selang bensin baik, dan selang bahan bakar tidak mengalami kerusakan atau kebocoran. Pastikan filter bensin tidak tersumbat.
Pedinginan mesin mobil oleh kipas mesin berjalan dengan baik.
Apabila timing belt sudah digunakan sejauh 50.000 Km, hendaknya diganti dengan yang baru.
Jika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, maka air filter (saringan udara) harus dibersihkan.
Ban Mobil
Cek kondisi ban, pastikan tidak ada benda tajam yang merusak ban. Periksa juga tekanan angin ban, Tekanan ban yang normal yaitu antara 30-34 psi.
Rem
Periksa sistem rem, pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan master rem. Selain itu cek apakah terdapat basah pada bagian dalam velg, dimana itu sebagai tanda kebocoran silinder roda.
Sangat penting untuk memastikan sistem rem bekerja dengan baik. Pastikan semua lampu menyala dengan baik.
Wipper
Pastikan wipper kaca mobil berfungsi dengan baik, hal ini sangat berguna ketika terjadi hujan.
Jika Berjalan Pelan maka Jangan di Lajur Kanan
Sumber gambar: Ngehits.net
Adapun jika pengemudi hanya ingin berkendara santai sehingga tidak ingin menyalip maka posisikan mobil di lajur tengah atau kiri. Jika mobil berjalan lambat di lajur kanan akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Jaga Jarak Aman
Saat mengemudi penting untuk menjaga jarak aman, terutama saat macet. Mobil jaraknya jangan terlalu dekat dengan mobil di depan, karena kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi kemudian.
Sehingga Anda perlu memberi ruang yang cukup, ketika mobil di depan mengerem mendadak maka Anda bisa dengan mudah mengantisipasinya.
Agar mobil bisa mengerem dengan optimal, maka sebelumnya Anda harus memeriksa minyak rem.
Demikian juga periksa hal penting lainnya (tekanan angin ban, lampu indikator, kebocoran oli, dll).
Ikuti Arus Lalu Lintas dengan Baik
Penting untuk mengikuti arus lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas secara baik dan benar. Apabila Anda melanggar peraturan lalu lintas dapat terkena jeratan undang-undang, sehingga Anda bisa terkena denda yang jumlahnya besar.
Menaati peraturan lalu lintas juga penting agar pengendara terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Beberapa Barang yang Sebaiknya Ada di Laci Mobil
Laci ini digunakan pengemudi untuk menyimpan berbagai benda, biasanya diisi dengan struk parkir dan semacamnya.
Namun sebagai tips, laci mobil hendaknya dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa benda yang sangat penting ketika mobil mengalami masalah di jalan. Benda-benda tersebut seperti:
- Kabel jumper portabel yang lengkap dengan baterai sebagai catu daya. Alat ini berguna ketika tegangan aki mobil lemah dan kondisinya Anda berada di jalan yang sepi. Alat bisa sedikit memberi tambahan daya pada aki, sehingga mesin mobil tetap bisa dinyalakan.
- Senter, benda ini pasti berguna ketika mesin mogok, atau ketika Anda perlu memeriksa bagian kolong mobil. Gunakan senter yang berteknologi LED supaya lebih hemat.
- Peta jalan, ini hendaknya juga disimpan di laci mobil, walaupun saat ini terdapat teknologi GPS yang terpasang pada gadget, akan tetapi ketika baterainya habis maka Anda masih menyimpan peta jalan konvesional di laci.
- Letekan buku manual kendaraan di laci. Walaupun mungkin jarang dibaca, tetapi buku ini bisa penting saat Anda memerlukan informasi mengenai spesifikasi mobil.
Hal Penting Jika Anda Berkendara Jarak Jauh
Pastikan bahwa benar-benar membawa SIM dan kelengkapan surat-surat kendaraan, hal ini sangat penting ketika Anda terkena pemeriksaan di tengah perjalanan yang jauh.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh maka jangan minum obat yang memunculkan rasa kantuk.
Pastikan rem dan gas bekerja dengan baik, dimana tidak ada satupun benda yang menghalangi. Siapkan juga ban serap dalam kondisi baik, pastikan baut roda kencang, bawa dongkrak dan pembuka ban.
Jika Anda menyewa kendaraan, maka pastikan di dalamnya tidak terdapat barang berbahaya berupa obat-obat terlarang bekas penyewa terdahulu.
Siapkan air minum dan makanan kecil secukupnya untuk diperjalanan. Jika ada anggota keluarga yang sering mabuk darat, maka pastikan untuk meminum obat anti mabuk sebelum berangkat.
Jangan biarkan anak-anak duduk di samping stir, karena bisa mengundang bahaya karena anak-anak belum mengerti.
Setiap perjalanan 3 jam maka berhentilah sesaat untuk istirahat, hindari memaksakan diri mengemudi jika kondisinya tidak mampu. Hindari makan terlalu kenyang karena bisa memunculkan rasa kantuk.
Apabila melalui daerah berkabut, dimana lampu tidak mampu menembus kabut, maka disarankan berhenti sementara sampai kabutnya menipis, sehingga jarak pandang aman.
Peralatan Sederhana yang Wajib ada di Mobil Ketika Bepergian Jauh
Untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan saat di jalan, ada beberapa peralatan darurat yang bisa dibawa, yaitu:
- Kabel Jumper, digunakan jika aki mobil tiba-tiba rusak. Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan ke aki dari pengendara lain, sehingga mobil bisa menyala untuk sementara waktu, baru setelah itu dapat mengganti aki di bengkel.
- Towing hook, berguna saat mobil mogok, yang akan memudahkan meminta bantuan dari pengendara lain ketika mobil tiba-tiba mati di jalan.
- Kunci roda, berguna ketika mobil tiba-tiba mengalami kempes atau ban bocor. Kunci roda sangat penting untuk mengganti ban.
- Kunci dongkrak, berguna untuk membantu menaikan kendaraan saat ingin mengganti ban.
- Kotak P3K sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan saat di jalan.
Senior Instruktur Indonesian Road Safety Agent (IRSA), Poedyo Santosa, menjelaskan bahwa perlu menyiapkan peralatan yang penting dalam kondisi darurat. Bawalah Toolset seperlunya atau yang penting-penting, yaitu dongkrak, kunci roda, obeng set, kunci pas, P3K, kain majun (potongan kain), selotip, dan gunting.
Pengereman Saat Musim Hujan
Di musim hujan, Anda harus hati-hati dalam berkendara. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang, Anda perlu menurunkan kecepatan mobil saat hujan, serta jaga jarak aman dengan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan yang basah mengakibatkan Anda akan memerlukan waktu yang relatif lebih banyak untuk mengerem, dimana kondisi aspal yang lebih licin dibanding biasanya.
Saat mengerem di jalanan basah, mobil masih bisa melaju beberapa meter lagi karena traksi yang berkurang.
Bagi pengguna mobil manual atau matik ketika hujan, maka jangan menembus RPM lebih dari 5.000. Pengemudi perlu mengurangi 30 persen dari biasanya. Kondisi RPM yang tinggi sekali saat hujan mengakibatkan mobil sulit untuk dikendalikan.
Tukarkan Ban Mobil dengan Posisi Silang Saat Musim Hujan
Sumber gambar: Freestockphotos.biz
Artinya, ban kiri depan ditukar dengan ban belakang kanan. Dan, ban kanan depan ditukar dengan ban belakang kiri.
Untuk apa melakukan hal ini? Hal itu karena selama ini saat di jalanan panas, ban depan itu jauh kemakan dibanding ban belakang. Sementara jika hujan, handling itu utamanya berada di depan.
Rifat Sungkar memberikan tips lainnya, yaitu isi angin ban sesuai dengan standar dari pabrikan, oleh karena itu jangan asal isi angin ban sehingga menjadi tidak standar.
Lalu pada posisi semburan air wiper, hendaknya air yang keluar sejajar dengan posisi pandangan mata pengendara.
"Kalau airnya ke atas, air belum jatuh tapi sudah kebawa wiper. Kalau ke bawahan pas kencang, pas disemprot makin ke bawah lagi, karena itu ada aerodinamik," kata Rifat Sungkar.
Jika Panel Bahan Bakar Menampilkan Tanda Ingin Habis, Jangan Keburu Panik!
Ketika berkendara, lalu melihat panel bensin berada di dekat tanda 'E' yang artinya habis, hal ini membuat pengendara akan merasa panik. Apalagi jika sedang dalam kondisi macet, atau berada di kawasan yang jauh dari SPBU.
Hendaknya pengendara jangan panik, dimana lampu indikator bahan bakar yang menyala merah sebenarnya bukan berarti tangki bensin nyaris kosong. Umumnya tangki masih mempunyai cadangan bensin sekitar 5 sampai 8 liter, hal ini seperti yang dikutip dari Toyota Astra.
Anda masih memiliki kesempatan untuk mengisi bahan bakar, dimana Anda masih memiliki sisa setidaknya 5 liter bensin. Jika mesin kendaraan besar maka akan semakin besar juga sisa bensinnya.
Hitungan sederhananya, apabila mobil menyisakan bahan bakar sebanyak 5 liter saat indikator menyala, dimana konsumsi BBM pada umumnya yaitu 10 km akan membutuhkan satu liter bensin.
Dengan begitu, diperkirakan mobil masih bisa melaju hingga 50 km lagi. Bahkan jika mobil yang digunakan memiliki teknologi yang membuat konsumsi BBM bisa irit, maka mobil bisa berjalan lebih dari 50 km.
Selain itu, pada beberapa mobil yang memiliki faslitas untuk menginformasikan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah bahan bakar yang tersisa, dimana informasi biasanya dilaporkan dalam bentuk “Range” atau “Distance To Empty”.
Nah, mungkin Anda belum mengetahui, bahwa jika indikator tersebut menunjukkan angka 0 km, maka mesin tidaklah langsung mati, dimana mobil masih bisa berjalan beberapa kilometer hingga akhirnya mesin mobil benar-benar mati.
Nah, dalam kondisi bensin ingin habis, maka usahakan untuk melakukan efisiensi bahan bakar semaksimal mungkin, hingga akhirnya Anda menemukan SPBU untuk mengisi BBM.
Jangan Hidupkan AC Saat Mobil Melewati Daerah Banjir
Anda hendaknya jangan menghidupkan AC ketika melewati jalan yang dalam kondisi banjir, hal ini supaya AC tidak mengganggu kinerja mesin mobil, serta untuk mencegah timbulnya masalah korsleting pada bagian kelistrikan mobil.
Nah, jika Anda telah “sukses” melewati jalan yang banjir, maka setelah itu AC boleh dinyalakan lagi. Hanya saja ketika AC menyala kembali maka akan muncul suara decit dari V-belt yang terciprat air, tidak perlu khawatir karena nantinya suara tersebut hilang sendiri.
Saat menghadapi jalan yang banjir maka pakailah setengah kopling dan gigi terendah, hal ini agar mencegah mesin mati saat banjir, hendaknya menggunakan transmisi gigi paling rendah (pada mobil manual) serta tahan setengah kopling. Adapun besarnya gas mobil yaitu hingga putaran 2.500rpm.
Adapun pada mobil matic, kemudikan kendaraan pada gigi rendah yaitu pada 1 atau L supaya putaran mesin bisa berjalan stabil.
Hal ini dilakukan supaya meminimalisir air masuk ke dalam mesin melalui lubang filter udara atau knalpot.
Ketika menghadapi jalan yang banjir, maka usahakan untuk mengambil jalan tengah, hal itu karena jalan bagian tengah umumnya mempunyai permukaan yang lebih tinggi.
Adapun jika banjir sangat besar, dimana tinggi air sudah hampir setengah mobil, maka hendaknya jangan memaksakan diri untuk lewat.
Anda perlu melakukan pengereman setelah berhasil melewati banjir, dimana kondisi mobil setelah melewati jalan yang banjir akan menyebabkan permukaan piringan dan kanvas rem basah.
Oleh karena itu, lakukan “terapi” pengereman tiga kali secara halus setelah melewati jalan yang banjir. Melakukan hal ini berguna untuk mengeringkan rem, serta memastikan fungsi rem mobil tetap dalam kondisi baik.
Jika Ingin Menyalip
Ingat! Jika ingin menyalip maka gunakanlah jalur kanan, baik itu pengendara mobil maupun motor, hal ini merupakan peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan Undang-undang Transportasi.
Sehingga jangan menggunakan jalur kiri untuk menyalip karena dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada pengendara lain, hingga bisa kecelakaan.
Hal lainnya, siapkan uang recehan di dekat jangkauan Anda, yang mungkin ini diperlukan ketika Anda berhadapan dengan tukang mengatur jalan, yang meminta uang recehan sebagai jasanya.