Peran guru dalam dunia pendidikan adalah mengajarkan, membimbing, menyediakan, dan memotivasi siswa, dengan berbagai bentuk interaksi dari berbagai media belajar yang ada.
Bentuk interaksi pada siswa bisa bermacam macam. Cara belajar dengan hanya mendengarkan “ceramah” dari guru adalah salah satu dari bentuk interaksi tersebut.
Akan tetapi, proses belajar hanya dengan mendengarkan saja maka tampaknya agak diragukan efektifitasnya. Proses belajar bisa lebih efektif dengan multi metode, dan memanfaatkan multi media yang ada.
Dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, maka para siswa akan bisa berinteraksi secara aktif, sehingga akan lebih bisa menggali potensi-potensi di dalam diri siswa.
Dengan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran, bertujuan agar bisa memberikan pengalaman lebih konkrit, meningkatkan motivasi dan memperkuat daya serap siswa.
Anak-anak Belajar di Kelas | Sumber gambar: Ictsenhanceseducation.weebly.com
Dengan sangat cepatnya perkembangan teknologi di zaman ini, maka memunculkan berbagai penemuan atau pembaharuan dalam proses belajar mengajar (dalam hal medianya).
Berkat kemajuan teknologi, tentunya proses pembelajaran di masa sekarang tidak bisa disamakan dengan proses pembelajaran di masa dahulu. Beriringan dengan berjalannya waktu maka proses pembelajaran juga terus mengalami perkembangan.
Apalagi di zaman ini yang teknologi berkembang secara signifikan (sangat cepat), maka proses belajar mengajar juga harusnya mengalami perkembangan yang signifikan.
Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan harus bisa memanfaatkan teknologi-teknologi canggih yang telah ditemukan oleh para ilmuwan, sehingga media dan proses pembelajaran tidak lagi bersifat konvesional dan kuno.
Oleh karena itu, para guru hendaknya berusaha untuk menguasai pengoperasian alat-alat media pembelajaran dengan teknologi terbaru.
Selain guru ditekankan untuk mampu mengoperasikan media atau alat-alat canggih yang tersedia, guru juga dharapkan mampu untuk semakin mengembangkan penggunaan media pembelajaran agar efektifitas-nya tinggi.
Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium", yang secara harafiah artinya “perantara” atau “pengantar”.
Adapun makna media adalah segala sesuatu yang bisa menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini umumnya dikenal dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya adalah bentuk dari komunikasi. Dengan begitu, alat-alat yang digunakan untuk tujuan proses pembelajaran sering disebut dengan “media pembelajaran”.
Secara umum pengertian media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar, yang tujuan penggunaannya adalah untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, kemampuan dan keterampilan pada pelajar, sehingga bisa menciptakan proses belajar yang berkualitas.
Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
Menurut National Education Associaton (1969) media pembelajaran adalah “Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.”
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah “Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran seperti: buku, video, film, dan sebagainya.“
Menurut Arif S. Sadirman (1984) media pembelajaran adalah “Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku, dan kaset.”
Menurut Gagne (1990) media pembelajaran adalah “Kondisi yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pembelajar dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasian.”
Menurut Ali (1992) media pembelajaran adalah “Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar.”
Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) media pembelajaran adalah “Sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia, dalam tugas praktis belajar-mengajar.”
Menurut Miarso (2004) media pembelajaran adalah “Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.”
Banyak ahli memberikan batasan tentang makna media pembelajaran. Seperti AECT yang mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
Adapun Ali memaknai media pembelajaran sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa dalam proses belajar.
Jenis dan Contoh Media Pembelajaran
Alat bantu guru (teach¬ing aids), alat bantu audio visual (AVA), atau berbagai alat bantu belajar lainnya merupakan bagian dari konsep media.
Alat bantu guru adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah dalam mengajar. Audio Visual Aids (AVA) juga bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran, hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual.
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan dengan tujuaan agar dalam pemeragaan bisa tampak lebih nyata atau konkrit. Pemragaan tersebut seperti konsep prinsip, fakta atau prosedur tertentu.
Guru harus sebaik mungkin dalam pengaturan media pembelajaran agar nantinya benar-benar bisa mendukung suasana belajar-mengajar yang kondusif dan berkualitas.
Jenis media pembelajaran menurut para ahli, dimana menurut Herry terdapat tiga jenis media pembelajaran yang bisa diterapkan untuk aktivitas belajar-mengajar, yaitu:
Menurut Heinich and Molenda, terdapat enam jenis media pembelajaran, yaitu:
Kemp dan Dayton memaparkan klasifikasi jenis media yaitu:
Secara umum, para ahli telah membuat identifikasi jenis-jenis media pembelajaran dengan berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual, dan gerak), yang turunannya menjadi banyak jenis yaitu:
a. Media audio
Ini adalah jenis media yang hanya menggunakan suara, contohnya: kaset audio, CD, siaran radio.
Radio | Sumber gambar: Wikimedia.org
b. Media cetak
Jenis media ini menggunakan kemampuan penglihatan, contohnya: buku pelajaran, modul, gambar, grafik, dll.
Media berupa gambar ini menjadi sebuah contoh media pembelajaran yang sangat penting, guna membantu siswa untuk memahami informasi yang terkandung dalam suatu persoalan, sehingga hubungan antar komponen dalam suatu persoalan bisa dipahami dan dicerna dengan lebih jelas.
Demikian juga, penggunaan grafik, diagram, garis-garis hingga simbol-simbol sebagai media pembelajaran, bisa membantu penyampaian informasi dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Seperti grafik untuk mempermudah penyampaian data.
c. Media visual diam
Contohnya: film bingkai (slide), OHT. Dimana slide atau film bingkai menjadi bentuk penyampaian materi yang sudah cukup populer dengan kualitas visual yang dihasilkan sangat bagus. Hanya saja kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal dan juga kurang praktis. Untuk menyajikannya diperlukan alat proyektor slide.
d. Media audio-cetak
Yaitu: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
e. Proyeksi Audio visual diam
Contohnya: film bingkai (slide) yang bersuara.
f. Media visual gerak
Contohnya yaitu: film bisu.
g. Media audio visual gerak
Jenis media ini yang paling menarik karena menggunakan elemen suara dan gambar bergerak / animasi, contonya: video, VCD, DVD, televisi, film gerak bersuara.
Penggunaan video sangat efektif, hal itu karena video sangat cepat ditangkap oleh siswa, karena tampilannya berupa suara dan gambar bergerak.
h. Medio Obyek fisik
Yaitu: benda nyata, model.
i. Media Serbaneka
Media serbaneka adalah suatu media yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi di suatu daerah atau sekolah yang bisa dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contohnya:
j. Manusia dan lingkungan
Yaitu: guru, dosen, pustakawan, labaran.
k. Komputer dan Laptop
Media ini mempunyai semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain, seperti bisa menampilkan teks, suara, gambar, gerak, video, bahkan komputer (termasuk laptop) bisa digunakan secara interaktif, dimana komputer bisa tersambung dengan internet sehingga menyajikan keleluasaan dalam belajar, yang bisa dikatakan menembus ruang dan waktu, dengan sumber belajar yang hampir tak terbatas.
Seorang Pria Mengoperasikan Laptop | Sumber gambar: Pexels.com
Komputer dan laptop menjadi media pembelajaran yang memberikan manfaat sangat besar, bahkan bisa dikatakan manfaat tak terbatas.
Jika bisa memanfaatkan dengan baik dan benar maka komputer, laptop maupun gadget bisa menjadi gudang ilmu, tetapi jika penggunaannya salah bisa membawa malapetaka.
l. Media berbasis telekomunikasi
Seperti telekonferen, kuliah jarak jauh, dsb.
m. Media berbasis mikropocessor
Seperti Computer-assisted instruction, interaktif, stem tutor intelijen, dsb.
Sebennarnya, media pembelajaran bukanlah penentu hasil belajar, dimana ada banyak faktor yang menentukan hasil belajar.
Dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, perlu diperhatikan tiga faktor ini yaitu faktor Isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan. Sehingga penggunaan media pembelajaran bisa tepat.
n. Media permainan
Media Permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, yang bisa menjadi cara atau alat untuk pendidikan (pembelajaran).
Permainan bisa dikatakan sebagai media pembelajaran jika memang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pelajar, kemampuan berpikir, bergaul dengan lingkungan, mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, mengembangkan kepribadian, memperkuat fisik, meningkatkan kerampilkan anggota badan, dan menyalurkan hobi pelajar.
Tujuan Menggunakan Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar tedapat dua buah unsur pokok (terpenting) yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangat berhubungan, dimana pemilihan metode mengajar bisa mempengaruhi jenis media pengajaran yang akan digunakan.
Walau memang ada beberapa aspek lainnya yang menjadi bahan pertimbangan seperti jenis tugas, tujuan pengajaran, respon yang diharapkan, karakteristik siswa, dll.
Para ahli telah menyebutkan berbagai tujuan atau fungsi media pembelajaran. Menurut Hamalik, fungsi media pembelajaran yaitu:
Secara umum tujuan menggunakan media pembelajaran, yaitu :
Sudah barang tentu, keberadaan media pembelajaran ini sangat diperlukan dalam melangsungkan proses belajar-mengajar. Namun tentunya di dalam menentukan media pembelajaran maka harus dengan pertimbangan yang baik, pertimbangkan faktor kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing.
Yang penting dan paling utama, guru bisa dengan baik untuk mengembangkannya media pembelajaran sehingga memberikan manfaat yang besar.
Bentuk interaksi pada siswa bisa bermacam macam. Cara belajar dengan hanya mendengarkan “ceramah” dari guru adalah salah satu dari bentuk interaksi tersebut.
Akan tetapi, proses belajar hanya dengan mendengarkan saja maka tampaknya agak diragukan efektifitasnya. Proses belajar bisa lebih efektif dengan multi metode, dan memanfaatkan multi media yang ada.
Dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, maka para siswa akan bisa berinteraksi secara aktif, sehingga akan lebih bisa menggali potensi-potensi di dalam diri siswa.
Dengan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran, bertujuan agar bisa memberikan pengalaman lebih konkrit, meningkatkan motivasi dan memperkuat daya serap siswa.
Anak-anak Belajar di Kelas | Sumber gambar: Ictsenhanceseducation.weebly.com
Dengan sangat cepatnya perkembangan teknologi di zaman ini, maka memunculkan berbagai penemuan atau pembaharuan dalam proses belajar mengajar (dalam hal medianya).
Berkat kemajuan teknologi, tentunya proses pembelajaran di masa sekarang tidak bisa disamakan dengan proses pembelajaran di masa dahulu. Beriringan dengan berjalannya waktu maka proses pembelajaran juga terus mengalami perkembangan.
Apalagi di zaman ini yang teknologi berkembang secara signifikan (sangat cepat), maka proses belajar mengajar juga harusnya mengalami perkembangan yang signifikan.
Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan harus bisa memanfaatkan teknologi-teknologi canggih yang telah ditemukan oleh para ilmuwan, sehingga media dan proses pembelajaran tidak lagi bersifat konvesional dan kuno.
Oleh karena itu, para guru hendaknya berusaha untuk menguasai pengoperasian alat-alat media pembelajaran dengan teknologi terbaru.
Selain guru ditekankan untuk mampu mengoperasikan media atau alat-alat canggih yang tersedia, guru juga dharapkan mampu untuk semakin mengembangkan penggunaan media pembelajaran agar efektifitas-nya tinggi.
Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium", yang secara harafiah artinya “perantara” atau “pengantar”.
Adapun makna media adalah segala sesuatu yang bisa menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini umumnya dikenal dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya adalah bentuk dari komunikasi. Dengan begitu, alat-alat yang digunakan untuk tujuan proses pembelajaran sering disebut dengan “media pembelajaran”.
Secara umum pengertian media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar, yang tujuan penggunaannya adalah untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, kemampuan dan keterampilan pada pelajar, sehingga bisa menciptakan proses belajar yang berkualitas.
Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
Menurut National Education Associaton (1969) media pembelajaran adalah “Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.”
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah “Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran seperti: buku, video, film, dan sebagainya.“
Menurut Arif S. Sadirman (1984) media pembelajaran adalah “Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku, dan kaset.”
Menurut Gagne (1990) media pembelajaran adalah “Kondisi yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pembelajar dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasian.”
Menurut Ali (1992) media pembelajaran adalah “Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar.”
Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) media pembelajaran adalah “Sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia, dalam tugas praktis belajar-mengajar.”
Menurut Miarso (2004) media pembelajaran adalah “Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.”
Banyak ahli memberikan batasan tentang makna media pembelajaran. Seperti AECT yang mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
Adapun Ali memaknai media pembelajaran sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa dalam proses belajar.
Jenis dan Contoh Media Pembelajaran
Alat bantu guru (teach¬ing aids), alat bantu audio visual (AVA), atau berbagai alat bantu belajar lainnya merupakan bagian dari konsep media.
Alat bantu guru adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah dalam mengajar. Audio Visual Aids (AVA) juga bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran, hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual.
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan dengan tujuaan agar dalam pemeragaan bisa tampak lebih nyata atau konkrit. Pemragaan tersebut seperti konsep prinsip, fakta atau prosedur tertentu.
Guru harus sebaik mungkin dalam pengaturan media pembelajaran agar nantinya benar-benar bisa mendukung suasana belajar-mengajar yang kondusif dan berkualitas.
Jenis media pembelajaran menurut para ahli, dimana menurut Herry terdapat tiga jenis media pembelajaran yang bisa diterapkan untuk aktivitas belajar-mengajar, yaitu:
- Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif, yang bisa merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemauan para siswa untuk mendalami materi pelajarang.
- Media visual adalah media yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.
- Media audio visual adalah kombinasi dari media audio dan visual (media pandang dengar).
loading...
Menurut Heinich and Molenda, terdapat enam jenis media pembelajaran, yaitu:
- Teks, yaitu elemen dasar dalam menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan.
- Media audio, untuk menyampaikan infornasi dengan lebih berkesan dan menarik. Jenis audio termasuk suara latar, rekaman suara, dll.
- Media visual, bisa memberikan rangsangan-rangsangan visual dalam menyampaikan informasi, seperti foto (gambar), kartun, sketsa, poster, gafik, diagram, bagan, dll.
- Media proyeksi gerak, seperti film gerak, program TV, video (CD, VCD, atau DVD), dll.
- Benda-benda tiruan (miniatur).
- Manusia, seperti guru, pakar, pemateri, dll.
Kemp dan Dayton memaparkan klasifikasi jenis media yaitu:
- Media cetak
- Media yang diperlihatkan (displayed media)
- Overhead transparency (OHP)
- Rekaman suara
- Video atau film
- Slide suara dan film strip
- Presentasi multi gambar
- Pembelajaran berbasis komputer
Secara umum, para ahli telah membuat identifikasi jenis-jenis media pembelajaran dengan berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual, dan gerak), yang turunannya menjadi banyak jenis yaitu:
a. Media audio
Ini adalah jenis media yang hanya menggunakan suara, contohnya: kaset audio, CD, siaran radio.
Radio | Sumber gambar: Wikimedia.org
b. Media cetak
Jenis media ini menggunakan kemampuan penglihatan, contohnya: buku pelajaran, modul, gambar, grafik, dll.
Media berupa gambar ini menjadi sebuah contoh media pembelajaran yang sangat penting, guna membantu siswa untuk memahami informasi yang terkandung dalam suatu persoalan, sehingga hubungan antar komponen dalam suatu persoalan bisa dipahami dan dicerna dengan lebih jelas.
Demikian juga, penggunaan grafik, diagram, garis-garis hingga simbol-simbol sebagai media pembelajaran, bisa membantu penyampaian informasi dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Seperti grafik untuk mempermudah penyampaian data.
c. Media visual diam
Contohnya: film bingkai (slide), OHT. Dimana slide atau film bingkai menjadi bentuk penyampaian materi yang sudah cukup populer dengan kualitas visual yang dihasilkan sangat bagus. Hanya saja kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal dan juga kurang praktis. Untuk menyajikannya diperlukan alat proyektor slide.
d. Media audio-cetak
Yaitu: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
e. Proyeksi Audio visual diam
Contohnya: film bingkai (slide) yang bersuara.
f. Media visual gerak
Contohnya yaitu: film bisu.
g. Media audio visual gerak
Jenis media ini yang paling menarik karena menggunakan elemen suara dan gambar bergerak / animasi, contonya: video, VCD, DVD, televisi, film gerak bersuara.
Penggunaan video sangat efektif, hal itu karena video sangat cepat ditangkap oleh siswa, karena tampilannya berupa suara dan gambar bergerak.
h. Medio Obyek fisik
Yaitu: benda nyata, model.
i. Media Serbaneka
Media serbaneka adalah suatu media yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi di suatu daerah atau sekolah yang bisa dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contohnya:
- Papan (board) yang meupakan media pembelajaran, seprti papan tulis, papan magnetik, papan buletin, papan flanel, papan paku, dsb.
- Realita yaitu obyek nyata. Contohnya guru membawa burung, kelinci, atau ikan, guru mengajak siswanya langsung ke kebun atau ke peternakan, dsb.
- Media tiga dimensi, seperti model, diorama, mock up, ddb.
- Sumber belajar pada masyarakat, seperti berkemah, karya wisata, dsb.
j. Manusia dan lingkungan
Yaitu: guru, dosen, pustakawan, labaran.
k. Komputer dan Laptop
Media ini mempunyai semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain, seperti bisa menampilkan teks, suara, gambar, gerak, video, bahkan komputer (termasuk laptop) bisa digunakan secara interaktif, dimana komputer bisa tersambung dengan internet sehingga menyajikan keleluasaan dalam belajar, yang bisa dikatakan menembus ruang dan waktu, dengan sumber belajar yang hampir tak terbatas.
Seorang Pria Mengoperasikan Laptop | Sumber gambar: Pexels.com
Komputer dan laptop menjadi media pembelajaran yang memberikan manfaat sangat besar, bahkan bisa dikatakan manfaat tak terbatas.
Jika bisa memanfaatkan dengan baik dan benar maka komputer, laptop maupun gadget bisa menjadi gudang ilmu, tetapi jika penggunaannya salah bisa membawa malapetaka.
loading...
l. Media berbasis telekomunikasi
Seperti telekonferen, kuliah jarak jauh, dsb.
m. Media berbasis mikropocessor
Seperti Computer-assisted instruction, interaktif, stem tutor intelijen, dsb.
Sebennarnya, media pembelajaran bukanlah penentu hasil belajar, dimana ada banyak faktor yang menentukan hasil belajar.
Dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, perlu diperhatikan tiga faktor ini yaitu faktor Isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan. Sehingga penggunaan media pembelajaran bisa tepat.
n. Media permainan
Media Permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, yang bisa menjadi cara atau alat untuk pendidikan (pembelajaran).
Permainan bisa dikatakan sebagai media pembelajaran jika memang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pelajar, kemampuan berpikir, bergaul dengan lingkungan, mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, mengembangkan kepribadian, memperkuat fisik, meningkatkan kerampilkan anggota badan, dan menyalurkan hobi pelajar.
Tujuan Menggunakan Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar tedapat dua buah unsur pokok (terpenting) yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangat berhubungan, dimana pemilihan metode mengajar bisa mempengaruhi jenis media pengajaran yang akan digunakan.
Walau memang ada beberapa aspek lainnya yang menjadi bahan pertimbangan seperti jenis tugas, tujuan pengajaran, respon yang diharapkan, karakteristik siswa, dll.
Para ahli telah menyebutkan berbagai tujuan atau fungsi media pembelajaran. Menurut Hamalik, fungsi media pembelajaran yaitu:
- Agar memunculkan situasi dan proses pembelajaran yang efektif.
- Membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
- Untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru.
- Untuk mempertinggi mutu pendidikan.
- Membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
- Sangat penting untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran.
Secara umum tujuan menggunakan media pembelajaran, yaitu :
- Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga bisa memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
- Mempermudah guru maupun siswa dalam proses belajar-mengajar.
- Pengajaran bisa menjadi lebih menarik perhatian, sehingga membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
- Meningkatkan minat siswa untuk mendalami materi pelajaran.
- Meningkatkan efisiensi proses belajar-mengajar.
- Meningkatkan dan menjaga konsentrasi siswa dan mahasiswa.
- Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, hal ini meminimalisir terjadinya kesalahpahaman siswa dalam memahami materi.
- Merangsang siswa untuk belajar, sehingga persiapan fisik dan mental siswa bisa lebih baik dalam belajar.
- Menyediakan pengalaman-pengalaman lebih bagi siswa, menjadikan proses belajar lebih mendalam dan beragam.
- Siswa akan lebih banyak dalam melakukan aktivitas belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian guru, namun juga siswa menjalani aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.
- Merangsang proses berpikir siswa.
- Efisiensi dalam hal waktu dan tenaga (baik guru maupun siswa).
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
- Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
- Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga bisa menimbulkan motivasi belajar siswa.
- Lamanya waktu pengajaran yang dibutuhkan bisa dipersingkat.
- Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dalam proses belajar-mengajar.
Sudah barang tentu, keberadaan media pembelajaran ini sangat diperlukan dalam melangsungkan proses belajar-mengajar. Namun tentunya di dalam menentukan media pembelajaran maka harus dengan pertimbangan yang baik, pertimbangkan faktor kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing.
Yang penting dan paling utama, guru bisa dengan baik untuk mengembangkannya media pembelajaran sehingga memberikan manfaat yang besar.