Tidak hanya badan yang bisa kotor, hati juga dapat menjadi kotor ketika Kita tidak merawatnya dengan baik. Hati kita benar-benar bisa menjadi kotor jika memelihara sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, mau menang sendiri, pelit, tidak perduli terhadap sesama, dan semacamnya.
Hati yang kotor akan membuat hidup menjadi tidak tenang, penuh kegelisahan, dan bahkan akan sulit untuk memperoleh teman. Kondisi hati yang kotor akan membuat kita mejadi sulit untuk berpikir jerih.
Sebaliknya jika memiliki hati yang bersih maka kita akan bisa memandang sesuatu dengan pikiran dan hati yang jernih, segala sesuatu akan menjadi terlihat jernih di mata kita, sehingga akan sangat memudahkan dalam mengambil keputusan yang benar dalam hidup.
Berikut berbagai cara membersihkan hati dan pikiran:
1. Bersihkan Hati Dari Kedengkian
Sifat dengki yang diperlihara dan dibiarkan bertumbuh kembang di dalam jiwa akan membuat hidup tidak nyaman bahkan tersiksa.
Sifat dengki ini sangat buruk dan busuk, karena sifat ini adalah tidak rela atas suatu nikmat yang diimiliki orang lain, sehingga dirinya ingin agar nikmat yang dimiliki orang tersebut hilang.
Photo credit: Freepik.com
Sifat dengki menyerang siapa pun, yang tidak peduli latar belakang pendidikan atau status sosialnya. Sifat dengki ini menimbulkan permusuhan dan kebencian, hati yang penuh dengan permusuhan dan kebencian justru akan membuat jiwa pelakunya menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
Terlalu fanatik dan cinta berlebihan pada harta dan jabatan juga dapat mendorong timbulnya kedengkian di dalam hati seseorang. Dimana tidak jarang kita lihat, demi ambisi untuk meraih itu semua maka membuat orang-orang membutakan nurani dirinya sendiri. Menghalalkan berbagai cara agar bisa mencapai hal tersebut.
Rasa dengki bisa muncul akibat berebut popularitas. Kesemua faktor penyebab timbulnya kedengkian bermuara pada satu pangkal, yaitu terlalu berlebihannya dalam mengejar masalah keduniwanian.
Berlebihan dalam mengejar keduniawian maksudnya yaitu berlebihan dalam mengejar hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam kehidupan, sehingga energi yang dimiliki habis hanya untuk hal itu saja.
Dengan begitu, sifat dengki yang juga berkaitan dengan sifat rakus, maka hanya akan menimbulkan rasa sakit hati, perasaan gundah gulana, khawatir, dan kelelahan yang tidak ada akhirnya. Bahkan rasa dengki akan menyebabkan pelakunya menjadi terkucilkan dari lingkungannya.
Untuk menghilangkan penyakit hati dengki ini, caranya:
Ingatlah pengaruh buruk dari rasa dengki terhadap diri Anda. Rasa dengki akan membuat persahabatan yang sudah Anda jalin sekian lama menjadi terancam putus.
Selain itu rasa dengki akan menyita banyak energi Anda (yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk hal yang lebih positif), rasa dengki akan menyita banyak waktu Anda, mengganggu pikiran Anda, mengubah kepribadian Anda dan memunculkan hawa negatif dalam hidup Anda.
Ada cara lainnya yang sangat manjur agar rasa dengki ini bisa hilang, yaitu berbuat baiklah pada orang yang Anda dengki padanya, maka hal ini sangat manjur untuk memadamkan api kedengkian di dalam hati, tapi hal ini cukup sulit.
2. Selalu Bersyukur
Ini adalah hal yang paling penting agar bisa menghilangkan pikiran negatif, bersyukur akan membuat Anda bisa untuk membersihkan hati.
Jika selama ini seseorang sering mengeluh, dimana yang dipikirkan adalah hal yang jelek-jelek saja, maka cobalah untuk mengingat hal-hal baik yang telah dimiliki. Untuk mempermudah catat di kertas tentang apa saja yang telah dimiliki.
Ada banyak hal yang kita miliki yang orang lain mungkin tidak memilikinya, maka tidak ada asalan bagi kita untuk tidak bersyukur. Latihlah diri agar Kita bisa banyak bersyukur.
Dengan bersyukur maka tidak ada lagi pikiran negatif yang muncul, sehingga hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk memiliki hati yang bersih, yang akan membuat ketenangan dalam hidup.
Agar bisa bersyukur, maka buatlah daftar hal-hal yang bisa kita syukuri, saya yakin daftar itu pasti panjang sekali. Lihat ke sekeliling kita, bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa hal-hal luar biasa tersebut.
Contohnya oksigen yang sedang kita hirup, mata untuk melihat, tubuh yang sehat, minuman yang menyergkan dan segudang hal-hal lainnya, yang dimana kita tidak bisa hidup tanpanya.
Dengan memiliki kondisi tubuh yang sehat, maka hal ini sudah cukup bagi Kita agar senantiasa bersyukur, coba bayangkan bagaimana penderitaan yang dialami orang-orang yang sedang sakit, cobalah tengok pada orang-orang yang sedang sakit, betapa bersyukurnya kita memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Biasakan untuk mengucapkan terima kasih pada orang yang telah membantu Anda, membiasakan diri untuk berterima kasih pada orang lain akan membuat Anda lebih mudah dalam mensyukuri hidup ini.
Hal lainnya agar bisa bersyukur, maka bayangkan dan renungkan hal-hal baik yang telah datang kepada diri Anda, dan lihatlah bahwa ada banyak orang-orang yang tidak seberuntung Anda.
Betapa banyak orang-orang yang miskin, yang mereka tidak memiliki apa-apa. Janganlah kita memalingkan wajah dari mereka, rasakan betapa beratnya kehidupan mereka.
Dengan merasakan apa yang telah mereka rasakan maka hal ini akan memunculkan rasa bersyukur dan kebahagiaan dalam hidup. Bersyukur juga membuat jiwa menjadi lebih terasa damai dan dapat membuat hati menjadi lebih bersih.
3. Sering-Sering Interopeksi Diri
Tentunya kita dalam hidup pernah atau bahkan seringkali melakukan kesalahan. Sebelum kita menyalahkan orang lain dalam sesuatu, maka hendaknya kita melihat diri kita sendiri.
Foto: eharmony.com
Sering kita melihat kesalahan orang lain lalu jengkel padanya, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah.
Nah, pentingnya muhasabah atau interopeksi diri sendiri yaitu agar kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Selain itu juga agar tidak terlau mudah dalam menyalahkan orang lain.
Sifat yang terlau mudah menyalahkan orang lain dan malas untuk interopeksi diri, maka hal ini bisa membuat hati menjadi kotor. Ketika kita menyalahakan orang lain padahal orang tersebut tidak salah, maka ini sebuah kesalahan yang akibatnya bisa membuat hati menjadi kotor.
Mungkin kita merasa sakit hati oleh tindakan atau kata-kata saudara kita, padahal bisa saja dia tak bermaksud menyakiti, hal ini sering terjadi.
Kita juga perlu bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara kita bersikap seperti itu, jangan-jangan kita sendiri yang sebelumnya telah membuat kesalahan pada dirinya.
Cara melakukan interopeksi diri yaitu dengan memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati, dimana benar-benar menyadari bahwa diri ini tidak luput dari kekeliruan dan kesalahan.
Dengan begitu, Orang yang sombong tidak mau melakukan interopeksi diri karena merasa dirinya selalu benar. Hal ini akibatnya tidak adanya pertumbuhan pribadi di dalam dirinya, karena jiwanya cenderung hanya suka menyalahkan orang lain dan situasi.
Introspeksi diperlukan untuk mencegah kekeliruan agar tidak terlanjur lebih jauh lagi. Introspeksi diri berguna untuk tindakan recovery atau perbaikan, serta bisa dijadikan pembelajaran supaya nantinya kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
Perlu diingat, introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Justru interopeksi merupakan kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri.
Orang yang sombong dan tidak melakukan introspeksi diri, maka dirinya akan cenderung memiliki sikap kekanak-kanakan. Jiwa yang matang hanya bisa lahir dari keterbukaan untuk memperbaiki diri.
4. Hindari Sifat Emosional dan Keras Hati
Ketika seseorang sedang emosi atau marah maka hal ini tidak jarang membuat seseorang bertindak tanpa pertimbangan akal yang sehat.
Photo credit: Pexels.com
Ketika kondisi akal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka tinggallah hawa nafsu yang menentukan, yang akhirnya hal inilah yang seringkali membuat seseorang bertindak bodoh dan merugikan.
Amarah yang tidak bisa terbendung, seperti ketika suasana di kantor sedang kacau, mendapat tekanan berat dari atasan, hingga tugas kantor yang menumpuk.
Banyak karyawan yang tidak mampu menanajemen emosinya dengan baik, sehingga orang-orang yang tidak bersalah seringkali ikut 'kesemprot'.
Jika Anda memiliki sifat mudah marah, maka hal ini bukan hanya menimbulkan kekesalan pada orang lain, tetapi reputasi Anda sebagai orang yang tukang marah akan cepat menyebar ke seluruh penjuru lingkungan Anda berada.
Agar tidak mudah marah maka janganlah menjadi orang yang mudah menuduh dan menyalahkan orang lain, selain itu milikilah sifat pemaaf. Menjadi orang yang pemaaf memiliki banyak keuntungan untuk psikologis.
Hal-hal lainnya agar tidak mudah marah:
Dengan memiliki hati yang lembut, dan menjalani hidup yang jauh dari yang namanya marah-marah, maka Anda bisa lebih mudah untuk membersihkan hati.
5. Hindari Suka Membandingkan Diri
Hiduplah berdasarkan standar kesuksesan Anda sendiri, jangan suka melihat orang lain, jangan suka melihat hal-hal yang dimiliki orang lain, karena ini namanya “kepo” yaitu memiliki rasa ingin tahu pada hal-hal yang tidak penting.
Jangan juga menilai kesuksesan diri sendiri dan orang lain hanya berdasarkan tampilan luar saja. Kesuksesan tidak selalu berarti punya rumah besar, mobil mewah dan jabatan tinggi.
Kesuksesan adalah soal mencari kebahagiaan, kehidupan yang tenang, atau kehidupan terbaik yang Anda bisa menikmatinya. Jangan terlalu memikirkan standar sukses kebanyakan orang, fokuslah pada apa yang membuat Anda bahagia dan bersemangat pada setiap harinya.
Hentikan terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena hanya akan membuat Anda tersiksa, tidak bersyukur, tidak bersemangat dan hati pun menjadi kotor karena rasa iri.
6. Milikilah Sifat Pemaaf
Kenapa Anda dan semua orang perlu memiliki sifat pemaaf, karena memaafkan hakekatnya adalah hadiah yang Anda berikan untuk diri Anda sendiri. Tapi mungkin memaafkan terasa seperti hal yang paling sulit untuk dilakukan. Namun manfaat dari sifat pemaat ini sangat besar.
Ilustrasi Memaafkan | Photo credit: Pixabay.com
Selalu ingat bahwa tidak ada orang yang sempurna, kita hanyalah manusia biasa. Berbuat salah adalah hal yang manusiawi, jika orang lain yang berbuat salah masih terlihat memiliki tekad untuk memperbaiki diri, maka tidak ada salahnya untuk memaafkannya.
Kesal pada orang lain hanya akan membuat hati menjadi panas dan sempit. Nah, manfaat sifat pemaaf ini hakekatnya akan kembali kepada diri kita sendiri.
Tidak perlu menganalisis terlalu dalam maksud dibalik tindakan orang lain yang membuat hati Anda terluka, bahkan mungkin orang lain tidak menyadari bahwa dirinya telah melukai hati Anda. Jika seseorang tidak sengaja menyakiti Anda maka jangan ragu untuk memaafkannya, karena Anda akan terlihat lebih bijaksana.
Sifat pemaaf juga akan memberikan manfaat berupa:
Dengan begitu milikilah sifat pemaaf, karena dengan memiliki sifat pemaaf maka Anda akan memiliki hati yang lebih bersih.
7. Hindari Suka Berprasangka Buruk
Sangat penting untuk menjauhi sifat suka berprasangka buruk, apalagi jika prasangka tanpa dasar yang jelas. Sifat suka berprasangka ini akan membuat pelakunya “hobi” untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Suka mencari kesalahan-kesalahan orang lain maka akan membuat hati pelakunya menjadi kotor, seakan-akan mengharapkan keburukan pada orang lain, maka ini tidak boleh karena akan membuat hati dan pikiran menjadi kotor.
Kalaupun ingin menuduh maka harus dengan dasar dan bukti yang kuat, menuduh seseorang tanpa dasar yang jelas maka tidak boleh.
Bahaya lainnya dari prasangka buruk malah akan menambah buruk kondisi, membuat motivasi menjadi hancur, dan menghalangi jalan kita untuk menggapai kesuksesan. Mulai dari sekarang hindari prasangka buruk terhadap sesama karena akan lebih membersihkan hati dan pikiran.
8. Jangan Suka Menghakimi Diri Sendiri
Sering merasa iri pada orang lain akan dapat memunculkan rasa rendah diri. Dimana Anda hanya fokus pada apa yang telah dimiliki orang, padahal diri Anda sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki orang tersebut.
Maka dari itu berhentilah menilai diri Anda terlalu rendah, sehingga nantinya Anda bisa mengetahui bahwa kondisi Anda tidak lebih buruk dari yang dikira selama ini.
Ubah rasa iri Anda menjadi rasa menghargai. Belajarlah untuk merasa bahagia atas pencapaian atau keberhasilan orang lain, gantilah rasa iri dengan kekaguman. Kalau bisa, berilah selamat pada orang tersebut.
Jikapun Anda ingin memiliki seperti yang telah dimiliki orang lain, maka berusahalah untuk mencapainya semampunya. Jangan sampai rasa iri tersebut menjadi berbentuk dengki yang hanya akan membuat hati menjadi kotor.
9. Fokuslah pada Bakat dan Kemampuan Anda Sendiri
Setelah Anda berhasil berhenti membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain, maka fokuslah pada apa yang telah Anda punya. Gunakan energi Anda pada hal-hal yang baik, hal ini akan menjadikan Anda bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Dengan fokus untuk menyempurnakan kemampuan diri, maka Anda akan terhindar dari memikirkan hal-hal yang buruk tentang orang lain.
Anda tidak lagi mengurusi hal-hal yang tidak penting tentang orang lain. Mengisi pikiran dengan hal-hal yang buruk dan tidak penting maka akan dapat merusak hati.
Oleh karena itu, dalam menjalani hidup ini manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang berguna dan hal-hal yang bisa membuat Anda lebih baik.
10. Berteman dengan Orang-orang yang Bersyukur
Apabila teman-teman Anda adalah tipe orang yang kurang baik, seperti suka mengeluh, selalu membandingkan pekerjaan, harta benda, pasangan, anak-anak dan suka mencela orang lain. Maka lebih baik carilah teman-teman yang memiliki kepribadian yang lebih baik.
Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang yang ternyata tidak mensyukuri kehidupannya dan apa yang telah dimilikinya, maka sifat buruk ini akan bisa menular pada diri, yang akhirnya akan membuat hati menjadi rusak dan kotor.
Bergaullah dengan orang-orang yang bahagia dan mensyujuri hidupnya, serta berbicara hal-hal baik dan tidak suka mencela orang lain.
11. Menjadi Sukarelawan (Bekerja sukarela)
Apabila Anda belum mampu berhenti dari rasa iri, maka lebih baik habiskan waktu untuk membantu orang-orang yang kekurangan.
Photo credit: Ifrc.org
Mungkin tidak jarang kita tenggelam di dalam pikiran negatif, yang akhirnya mengakibatkan kita lupa bahwa betapa beruntungnya kita, karena memiliki banyak hal tetapi tidak menyadarinya.
Jadilah pekerja sukarela di dapur umum, tempat bencana, rumah sakit dan semacamnya. Anda akan mendapatkan pengalaman berharga darinya. Membantu orang lain akan membuat Anda menjadi sadar bahwa betapa kaya diri Anda sebenarnya, dan betapa penting diri Anda bagi orang-orang banyak.
Membantu orang lain juga akan membuat Anda menjadi lebih bahagia dan dapat membuat hati menjadi lebih nyaman dan tentram.
12. Hindari Suka Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara bisa membuat hati kita menjadi keras. Oleh karena itu, hindari berbicara yang tidak penting atau bahkan hal negatif.
Terlalu banyak bicara akan membuat Anda rentan untuk terjatuh ke dalam pembicaraan yang tidak baik, berbohong, menjelekan orang lain, ngerumpi, dan semacamnya. Hal ini akan dapat merusak hati.
13. Buang Pikiran Kotor
Pikiran yang kotor atau tidak senonoh adalah hal yang buruk. Buanglah pikiran-pikiran “jorok” yang membuat jiwa menjadi tidak nyaman.
Cara membuangnya, maka pertama-tama kenali dulu pemicunya. Segera ketahui kenali kapan dan di mana Anda mulai memikirkan hal jorok, dan gara-gara apa. Dengan begitu Anda bisa lebih baik untuk mengantisipasinya. Buang segala pemicunya tersebut
Jangan mudah melamun di pagi hari, segera kerjakan segala aktivitas yang berguna, hal ini sangat penting untuk mencegah Anda memikirkan hal-hal yang buruk. Setelah tidur maka segera beegegas mandi.
Kemudian hapus akses menuju hal-hal yang berbau pornografi, karena dampaknya yang bisa merusak fungsi otak untuk berpikir jernih.
Agar Anda terhindar dari mikirin hal-hal jorok di waktu luang, maka hindari bengong dan buatlah diri menjadi sibuk dengan hal-hal yang berguna.
Bacalah buruk atau media online yang bermanfaat, atau lakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Anda menjadi orang yang produktif. Ingat, suka memikirkan hal-hal yang jorok maka akan membuat hati menjadi kotor.
14. Beribadah dengan Benar
Jika Anda muslim, maka jalanilah ibadah sesuai dengan yang diajari oleh Rosulullah. Jalanilah ibadah dengan ikhlas, yang dimaksud ikhlas yaitu menjalani ibadah karena mengharapkan pahala dari Allah saja, dan bukan karena hal-hal selain itu seperti ingin dipuji sebagai orang sholeh, tidak enak pada orang lain jika tidak beribadah, dll.
Photo credit: Alnaharegypt.com
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, namun cukup berat untuk dilakukan. Jika Anda berhasil menjalani ibadah dengan ikhlas dan sesuai dengan yang diajarkan Rosullulah, maka hal ini akan mendatangkan ketentraman di dalam hati, serta akan mengusir segala penyakit hati, seperti rasa sombong, pelit, dengki, suka berprasangka buruk dan lainnya.
Orang yang di dalam hatinya dipenuhi dengan pengagungan kepada Allah, maka dirinya akan bisa dengan mudah menghindari berbagai penyakit hati, sehingga hatinya akan menjadi hati yang suci, bersih dan bahagia.
Untuk bisa menjadi orang soleh, maka salah satu syarat yang harus dilakukan adalah sering berkumpul dan bergaul dengan orang-orang soleh. Lalu juga berjuang keras untuk bisa menaati perintah Allah, dan menghindari larangannya.
Hati yang kotor akan membuat hidup menjadi tidak tenang, penuh kegelisahan, dan bahkan akan sulit untuk memperoleh teman. Kondisi hati yang kotor akan membuat kita mejadi sulit untuk berpikir jerih.
Sebaliknya jika memiliki hati yang bersih maka kita akan bisa memandang sesuatu dengan pikiran dan hati yang jernih, segala sesuatu akan menjadi terlihat jernih di mata kita, sehingga akan sangat memudahkan dalam mengambil keputusan yang benar dalam hidup.
Berikut berbagai cara membersihkan hati dan pikiran:
1. Bersihkan Hati Dari Kedengkian
Sifat dengki yang diperlihara dan dibiarkan bertumbuh kembang di dalam jiwa akan membuat hidup tidak nyaman bahkan tersiksa.
Sifat dengki ini sangat buruk dan busuk, karena sifat ini adalah tidak rela atas suatu nikmat yang diimiliki orang lain, sehingga dirinya ingin agar nikmat yang dimiliki orang tersebut hilang.
Photo credit: Freepik.com
Sifat dengki menyerang siapa pun, yang tidak peduli latar belakang pendidikan atau status sosialnya. Sifat dengki ini menimbulkan permusuhan dan kebencian, hati yang penuh dengan permusuhan dan kebencian justru akan membuat jiwa pelakunya menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
Terlalu fanatik dan cinta berlebihan pada harta dan jabatan juga dapat mendorong timbulnya kedengkian di dalam hati seseorang. Dimana tidak jarang kita lihat, demi ambisi untuk meraih itu semua maka membuat orang-orang membutakan nurani dirinya sendiri. Menghalalkan berbagai cara agar bisa mencapai hal tersebut.
Rasa dengki bisa muncul akibat berebut popularitas. Kesemua faktor penyebab timbulnya kedengkian bermuara pada satu pangkal, yaitu terlalu berlebihannya dalam mengejar masalah keduniwanian.
Berlebihan dalam mengejar keduniawian maksudnya yaitu berlebihan dalam mengejar hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam kehidupan, sehingga energi yang dimiliki habis hanya untuk hal itu saja.
Dengan begitu, sifat dengki yang juga berkaitan dengan sifat rakus, maka hanya akan menimbulkan rasa sakit hati, perasaan gundah gulana, khawatir, dan kelelahan yang tidak ada akhirnya. Bahkan rasa dengki akan menyebabkan pelakunya menjadi terkucilkan dari lingkungannya.
Untuk menghilangkan penyakit hati dengki ini, caranya:
- Bersikaplah cuek pada apa yang dimiliki orang lain.
- Kita tidak perlu mengurusi apa-apa yang ada di tangan orang lain
- Hilangkan angan-angan yang berlebihan, karena dapat membuat seseorang menjadi buta, tuli dan hatinya tertutup.
- Hilangkan kecintaan berlebihan terhadap hal-hal yang bersifat material, jabatan, ingin dihormati, dan ingin dipuji. Manusia tidak akan tenang jika di dalam hatinya masih ada hal-hal tersebut.
Ingatlah pengaruh buruk dari rasa dengki terhadap diri Anda. Rasa dengki akan membuat persahabatan yang sudah Anda jalin sekian lama menjadi terancam putus.
Selain itu rasa dengki akan menyita banyak energi Anda (yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk hal yang lebih positif), rasa dengki akan menyita banyak waktu Anda, mengganggu pikiran Anda, mengubah kepribadian Anda dan memunculkan hawa negatif dalam hidup Anda.
Ada cara lainnya yang sangat manjur agar rasa dengki ini bisa hilang, yaitu berbuat baiklah pada orang yang Anda dengki padanya, maka hal ini sangat manjur untuk memadamkan api kedengkian di dalam hati, tapi hal ini cukup sulit.
2. Selalu Bersyukur
Ini adalah hal yang paling penting agar bisa menghilangkan pikiran negatif, bersyukur akan membuat Anda bisa untuk membersihkan hati.
Jika selama ini seseorang sering mengeluh, dimana yang dipikirkan adalah hal yang jelek-jelek saja, maka cobalah untuk mengingat hal-hal baik yang telah dimiliki. Untuk mempermudah catat di kertas tentang apa saja yang telah dimiliki.
Ada banyak hal yang kita miliki yang orang lain mungkin tidak memilikinya, maka tidak ada asalan bagi kita untuk tidak bersyukur. Latihlah diri agar Kita bisa banyak bersyukur.
Dengan bersyukur maka tidak ada lagi pikiran negatif yang muncul, sehingga hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk memiliki hati yang bersih, yang akan membuat ketenangan dalam hidup.
Agar bisa bersyukur, maka buatlah daftar hal-hal yang bisa kita syukuri, saya yakin daftar itu pasti panjang sekali. Lihat ke sekeliling kita, bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa hal-hal luar biasa tersebut.
Contohnya oksigen yang sedang kita hirup, mata untuk melihat, tubuh yang sehat, minuman yang menyergkan dan segudang hal-hal lainnya, yang dimana kita tidak bisa hidup tanpanya.
Dengan memiliki kondisi tubuh yang sehat, maka hal ini sudah cukup bagi Kita agar senantiasa bersyukur, coba bayangkan bagaimana penderitaan yang dialami orang-orang yang sedang sakit, cobalah tengok pada orang-orang yang sedang sakit, betapa bersyukurnya kita memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Biasakan untuk mengucapkan terima kasih pada orang yang telah membantu Anda, membiasakan diri untuk berterima kasih pada orang lain akan membuat Anda lebih mudah dalam mensyukuri hidup ini.
Hal lainnya agar bisa bersyukur, maka bayangkan dan renungkan hal-hal baik yang telah datang kepada diri Anda, dan lihatlah bahwa ada banyak orang-orang yang tidak seberuntung Anda.
Betapa banyak orang-orang yang miskin, yang mereka tidak memiliki apa-apa. Janganlah kita memalingkan wajah dari mereka, rasakan betapa beratnya kehidupan mereka.
Dengan merasakan apa yang telah mereka rasakan maka hal ini akan memunculkan rasa bersyukur dan kebahagiaan dalam hidup. Bersyukur juga membuat jiwa menjadi lebih terasa damai dan dapat membuat hati menjadi lebih bersih.
3. Sering-Sering Interopeksi Diri
Tentunya kita dalam hidup pernah atau bahkan seringkali melakukan kesalahan. Sebelum kita menyalahkan orang lain dalam sesuatu, maka hendaknya kita melihat diri kita sendiri.
Foto: eharmony.com
Sering kita melihat kesalahan orang lain lalu jengkel padanya, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah.
Nah, pentingnya muhasabah atau interopeksi diri sendiri yaitu agar kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Selain itu juga agar tidak terlau mudah dalam menyalahkan orang lain.
Sifat yang terlau mudah menyalahkan orang lain dan malas untuk interopeksi diri, maka hal ini bisa membuat hati menjadi kotor. Ketika kita menyalahakan orang lain padahal orang tersebut tidak salah, maka ini sebuah kesalahan yang akibatnya bisa membuat hati menjadi kotor.
Mungkin kita merasa sakit hati oleh tindakan atau kata-kata saudara kita, padahal bisa saja dia tak bermaksud menyakiti, hal ini sering terjadi.
Kita juga perlu bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara kita bersikap seperti itu, jangan-jangan kita sendiri yang sebelumnya telah membuat kesalahan pada dirinya.
Cara melakukan interopeksi diri yaitu dengan memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati, dimana benar-benar menyadari bahwa diri ini tidak luput dari kekeliruan dan kesalahan.
Dengan begitu, Orang yang sombong tidak mau melakukan interopeksi diri karena merasa dirinya selalu benar. Hal ini akibatnya tidak adanya pertumbuhan pribadi di dalam dirinya, karena jiwanya cenderung hanya suka menyalahkan orang lain dan situasi.
Introspeksi diperlukan untuk mencegah kekeliruan agar tidak terlanjur lebih jauh lagi. Introspeksi diri berguna untuk tindakan recovery atau perbaikan, serta bisa dijadikan pembelajaran supaya nantinya kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
Perlu diingat, introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Justru interopeksi merupakan kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri.
Orang yang sombong dan tidak melakukan introspeksi diri, maka dirinya akan cenderung memiliki sikap kekanak-kanakan. Jiwa yang matang hanya bisa lahir dari keterbukaan untuk memperbaiki diri.
4. Hindari Sifat Emosional dan Keras Hati
Ketika seseorang sedang emosi atau marah maka hal ini tidak jarang membuat seseorang bertindak tanpa pertimbangan akal yang sehat.
Photo credit: Pexels.com
Ketika kondisi akal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka tinggallah hawa nafsu yang menentukan, yang akhirnya hal inilah yang seringkali membuat seseorang bertindak bodoh dan merugikan.
Amarah yang tidak bisa terbendung, seperti ketika suasana di kantor sedang kacau, mendapat tekanan berat dari atasan, hingga tugas kantor yang menumpuk.
Banyak karyawan yang tidak mampu menanajemen emosinya dengan baik, sehingga orang-orang yang tidak bersalah seringkali ikut 'kesemprot'.
Jika Anda memiliki sifat mudah marah, maka hal ini bukan hanya menimbulkan kekesalan pada orang lain, tetapi reputasi Anda sebagai orang yang tukang marah akan cepat menyebar ke seluruh penjuru lingkungan Anda berada.
Agar tidak mudah marah maka janganlah menjadi orang yang mudah menuduh dan menyalahkan orang lain, selain itu milikilah sifat pemaaf. Menjadi orang yang pemaaf memiliki banyak keuntungan untuk psikologis.
Hal-hal lainnya agar tidak mudah marah:
- Tenangkan diri. Dengan pikiran tenang maka Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi yang benar. Untuk menenangkan diri, maka tarik napas dalam-dalam secara perlahan, bayangkan suatu pemandangan yang indah. Lakukan dua kali atau lebih hingga bisa menurunkan emosi. Lalu lakukan hal lain agar bisa mengalihkan perhatian seperti ke toilet untuk cuci muka, dll.
- Berempati pada kondisi. Sebagai contoh, ketika isteri Anda ngomel-ngomel maka berempatilah. Mungkin saja dia capai karena memasak, membereskan rumah, mengurus anak, mengepel, dll sehingga kondisi jiwanya tertekan dan tidak stabil.
- Ingat dampak negatif yang akan terjadi jika Anda marah-marah, yang justru hanya akan merugikan diri sendiri.
- Ingat umur, karena tidak selamanya seseorang hidup, bahkan kematian tidak mengenal umur dan bisa terjadi kapan saja. Dengan begitu maka buat apa kehidupan diisi dengan marah-marah.
- Jangan mengungkit-ungkit masalah lama, yang malah membuat emosi meluap lagi, lebih baik dilupakan lalu fokus menjalani kehidupan yang ada di depan mata.
- Berolahraga akan menstimulasi zat-zat kimia di dalam otak yang membuat Anda menjadi lebih rileks dan bahagia. Olahraga juga menguras energi secara positif, yang dapat melenturkan ketegangan syaraf.
- Membaca ta’awudz (a-‘udzu billahi minas syaithanir rajiim) yang artinya Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan membaca ta’awudz maka kita berarti memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang merupakan sumber amarah.
Dengan memiliki hati yang lembut, dan menjalani hidup yang jauh dari yang namanya marah-marah, maka Anda bisa lebih mudah untuk membersihkan hati.
loading...
5. Hindari Suka Membandingkan Diri
Hiduplah berdasarkan standar kesuksesan Anda sendiri, jangan suka melihat orang lain, jangan suka melihat hal-hal yang dimiliki orang lain, karena ini namanya “kepo” yaitu memiliki rasa ingin tahu pada hal-hal yang tidak penting.
Jangan juga menilai kesuksesan diri sendiri dan orang lain hanya berdasarkan tampilan luar saja. Kesuksesan tidak selalu berarti punya rumah besar, mobil mewah dan jabatan tinggi.
Kesuksesan adalah soal mencari kebahagiaan, kehidupan yang tenang, atau kehidupan terbaik yang Anda bisa menikmatinya. Jangan terlalu memikirkan standar sukses kebanyakan orang, fokuslah pada apa yang membuat Anda bahagia dan bersemangat pada setiap harinya.
Hentikan terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena hanya akan membuat Anda tersiksa, tidak bersyukur, tidak bersemangat dan hati pun menjadi kotor karena rasa iri.
6. Milikilah Sifat Pemaaf
Kenapa Anda dan semua orang perlu memiliki sifat pemaaf, karena memaafkan hakekatnya adalah hadiah yang Anda berikan untuk diri Anda sendiri. Tapi mungkin memaafkan terasa seperti hal yang paling sulit untuk dilakukan. Namun manfaat dari sifat pemaat ini sangat besar.
Ilustrasi Memaafkan | Photo credit: Pixabay.com
Selalu ingat bahwa tidak ada orang yang sempurna, kita hanyalah manusia biasa. Berbuat salah adalah hal yang manusiawi, jika orang lain yang berbuat salah masih terlihat memiliki tekad untuk memperbaiki diri, maka tidak ada salahnya untuk memaafkannya.
Kesal pada orang lain hanya akan membuat hati menjadi panas dan sempit. Nah, manfaat sifat pemaaf ini hakekatnya akan kembali kepada diri kita sendiri.
Tidak perlu menganalisis terlalu dalam maksud dibalik tindakan orang lain yang membuat hati Anda terluka, bahkan mungkin orang lain tidak menyadari bahwa dirinya telah melukai hati Anda. Jika seseorang tidak sengaja menyakiti Anda maka jangan ragu untuk memaafkannya, karena Anda akan terlihat lebih bijaksana.
Sifat pemaaf juga akan memberikan manfaat berupa:
- Disenangi oleh teman-teman sehingga mempunyai banyak teman yang baik-baik.
- Menjadikan kita terhindari dari yang namanya kesombongan
- Hidup menjadi nyaman karena tidak memiliki rasa dendam.
- Membuat jiwa lebih bahagia.
- Membuat tubuh lebih sehat.
- Mendatangkan keberkahan hidup dari Allah, jika memaafkan yang dilakukan ikhlas karena-Nya.
Dengan begitu milikilah sifat pemaaf, karena dengan memiliki sifat pemaaf maka Anda akan memiliki hati yang lebih bersih.
7. Hindari Suka Berprasangka Buruk
Sangat penting untuk menjauhi sifat suka berprasangka buruk, apalagi jika prasangka tanpa dasar yang jelas. Sifat suka berprasangka ini akan membuat pelakunya “hobi” untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Suka mencari kesalahan-kesalahan orang lain maka akan membuat hati pelakunya menjadi kotor, seakan-akan mengharapkan keburukan pada orang lain, maka ini tidak boleh karena akan membuat hati dan pikiran menjadi kotor.
Kalaupun ingin menuduh maka harus dengan dasar dan bukti yang kuat, menuduh seseorang tanpa dasar yang jelas maka tidak boleh.
Bahaya lainnya dari prasangka buruk malah akan menambah buruk kondisi, membuat motivasi menjadi hancur, dan menghalangi jalan kita untuk menggapai kesuksesan. Mulai dari sekarang hindari prasangka buruk terhadap sesama karena akan lebih membersihkan hati dan pikiran.
8. Jangan Suka Menghakimi Diri Sendiri
Sering merasa iri pada orang lain akan dapat memunculkan rasa rendah diri. Dimana Anda hanya fokus pada apa yang telah dimiliki orang, padahal diri Anda sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki orang tersebut.
Maka dari itu berhentilah menilai diri Anda terlalu rendah, sehingga nantinya Anda bisa mengetahui bahwa kondisi Anda tidak lebih buruk dari yang dikira selama ini.
Ubah rasa iri Anda menjadi rasa menghargai. Belajarlah untuk merasa bahagia atas pencapaian atau keberhasilan orang lain, gantilah rasa iri dengan kekaguman. Kalau bisa, berilah selamat pada orang tersebut.
Jikapun Anda ingin memiliki seperti yang telah dimiliki orang lain, maka berusahalah untuk mencapainya semampunya. Jangan sampai rasa iri tersebut menjadi berbentuk dengki yang hanya akan membuat hati menjadi kotor.
9. Fokuslah pada Bakat dan Kemampuan Anda Sendiri
Setelah Anda berhasil berhenti membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain, maka fokuslah pada apa yang telah Anda punya. Gunakan energi Anda pada hal-hal yang baik, hal ini akan menjadikan Anda bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Dengan fokus untuk menyempurnakan kemampuan diri, maka Anda akan terhindar dari memikirkan hal-hal yang buruk tentang orang lain.
Anda tidak lagi mengurusi hal-hal yang tidak penting tentang orang lain. Mengisi pikiran dengan hal-hal yang buruk dan tidak penting maka akan dapat merusak hati.
Oleh karena itu, dalam menjalani hidup ini manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang berguna dan hal-hal yang bisa membuat Anda lebih baik.
10. Berteman dengan Orang-orang yang Bersyukur
Apabila teman-teman Anda adalah tipe orang yang kurang baik, seperti suka mengeluh, selalu membandingkan pekerjaan, harta benda, pasangan, anak-anak dan suka mencela orang lain. Maka lebih baik carilah teman-teman yang memiliki kepribadian yang lebih baik.
Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang yang ternyata tidak mensyukuri kehidupannya dan apa yang telah dimilikinya, maka sifat buruk ini akan bisa menular pada diri, yang akhirnya akan membuat hati menjadi rusak dan kotor.
Bergaullah dengan orang-orang yang bahagia dan mensyujuri hidupnya, serta berbicara hal-hal baik dan tidak suka mencela orang lain.
loading...
11. Menjadi Sukarelawan (Bekerja sukarela)
Apabila Anda belum mampu berhenti dari rasa iri, maka lebih baik habiskan waktu untuk membantu orang-orang yang kekurangan.
Photo credit: Ifrc.org
Mungkin tidak jarang kita tenggelam di dalam pikiran negatif, yang akhirnya mengakibatkan kita lupa bahwa betapa beruntungnya kita, karena memiliki banyak hal tetapi tidak menyadarinya.
Jadilah pekerja sukarela di dapur umum, tempat bencana, rumah sakit dan semacamnya. Anda akan mendapatkan pengalaman berharga darinya. Membantu orang lain akan membuat Anda menjadi sadar bahwa betapa kaya diri Anda sebenarnya, dan betapa penting diri Anda bagi orang-orang banyak.
Membantu orang lain juga akan membuat Anda menjadi lebih bahagia dan dapat membuat hati menjadi lebih nyaman dan tentram.
12. Hindari Suka Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara bisa membuat hati kita menjadi keras. Oleh karena itu, hindari berbicara yang tidak penting atau bahkan hal negatif.
Terlalu banyak bicara akan membuat Anda rentan untuk terjatuh ke dalam pembicaraan yang tidak baik, berbohong, menjelekan orang lain, ngerumpi, dan semacamnya. Hal ini akan dapat merusak hati.
13. Buang Pikiran Kotor
Pikiran yang kotor atau tidak senonoh adalah hal yang buruk. Buanglah pikiran-pikiran “jorok” yang membuat jiwa menjadi tidak nyaman.
Cara membuangnya, maka pertama-tama kenali dulu pemicunya. Segera ketahui kenali kapan dan di mana Anda mulai memikirkan hal jorok, dan gara-gara apa. Dengan begitu Anda bisa lebih baik untuk mengantisipasinya. Buang segala pemicunya tersebut
Jangan mudah melamun di pagi hari, segera kerjakan segala aktivitas yang berguna, hal ini sangat penting untuk mencegah Anda memikirkan hal-hal yang buruk. Setelah tidur maka segera beegegas mandi.
Kemudian hapus akses menuju hal-hal yang berbau pornografi, karena dampaknya yang bisa merusak fungsi otak untuk berpikir jernih.
Agar Anda terhindar dari mikirin hal-hal jorok di waktu luang, maka hindari bengong dan buatlah diri menjadi sibuk dengan hal-hal yang berguna.
Bacalah buruk atau media online yang bermanfaat, atau lakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Anda menjadi orang yang produktif. Ingat, suka memikirkan hal-hal yang jorok maka akan membuat hati menjadi kotor.
14. Beribadah dengan Benar
Jika Anda muslim, maka jalanilah ibadah sesuai dengan yang diajari oleh Rosulullah. Jalanilah ibadah dengan ikhlas, yang dimaksud ikhlas yaitu menjalani ibadah karena mengharapkan pahala dari Allah saja, dan bukan karena hal-hal selain itu seperti ingin dipuji sebagai orang sholeh, tidak enak pada orang lain jika tidak beribadah, dll.
Photo credit: Alnaharegypt.com
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, namun cukup berat untuk dilakukan. Jika Anda berhasil menjalani ibadah dengan ikhlas dan sesuai dengan yang diajarkan Rosullulah, maka hal ini akan mendatangkan ketentraman di dalam hati, serta akan mengusir segala penyakit hati, seperti rasa sombong, pelit, dengki, suka berprasangka buruk dan lainnya.
Orang yang di dalam hatinya dipenuhi dengan pengagungan kepada Allah, maka dirinya akan bisa dengan mudah menghindari berbagai penyakit hati, sehingga hatinya akan menjadi hati yang suci, bersih dan bahagia.
Untuk bisa menjadi orang soleh, maka salah satu syarat yang harus dilakukan adalah sering berkumpul dan bergaul dengan orang-orang soleh. Lalu juga berjuang keras untuk bisa menaati perintah Allah, dan menghindari larangannya.