Wireless Point-to-Point Mikrotik - Wireless Point-to-Point ialah koneksi komunikasi wireless antara dua titik, dimana satu host terhubung hanya dengan satu client. Wireless Point-to-Point (P2P) Mikrotik memakai dua buah Mikrotik + Antena Directional (Grid, Yagi, Sectoral, dsb). Penerapan Wireless Point-to-point pada Mikrotik membutuhkan lisensi RouterOS minimal level 3 dengan mode bridge – station.
Perangkat Mikrotik yang dipakai yaitu Mikrotik Outdoor yang mempunyai ketahanan terhadap aneka macam macam kondisi cuaca, contohnya memakai RB 433. Mikrotik ini nantinya akan dipasang di tower komunikasi bersama antena directional nya. Untuk pemasangan Mikrotik dan antena nya sendiri harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Line of Sight
Line of Sight (LoS) ialah Jalur lurus antara pengirim (transmitter) dan akseptor (receiver) yang bebas dari penghalang. Kaprikornus jalur udara antara AP dan client sebisa mungkin tidak ada yang menghalangi, ibarat gedung, pepohonan, bukit, dll. Apabila ada penghalang maka konektivitas Wifi tidak akan maksimal, bahkan tidak akan dapat konek.
Fresnel Zone
Fresnel Zone ialah Area di sekitar garis lurus antar antena (LoS) yang dipakai sebagai media rambat frekuensi. Selain LoS yang bebas penghalang, area Fresnel Zone ini juga sebisa mungkin tidak terlalu banyak penghalang nya.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini :
Antenna Alignment
Antenna Alignment yaitu arah dari antenna yang digunakan. Antenna client harus mengarah ke antenna AP, begitu juga sebaliknya. Sudut dan arah antenna juga harus diperhatikan, alasannya ialah kalau tidak mengarah dengan baik maka sinyal tidak akan diterima dengan maksimal.
Mikrotik 1 sebagai Access Point (AP)
Pada Mikrotik 1 ini dipakai sebagai AP dengan mode Bridge. Kenapa Bridge? Karena pada Point-to-Point hanya terjadi komunikasi dua arah saja antara AP dan satu Client. Jika Client nya lebih dari satu berarti itu termasuk Point-to-Multipoint. Nah, mode Bridge sendiri hanya memperbolehkan satu client saja yang dapat konek ke AP.
Mikrotik 2 sebagai Client
Client terhubung dengan AP via Wireless memakai mode Station. Pada mode Station biasa tidak mendukung L2 bridging, jadi tidak dapat dipakai untuk menciptakan jaringan transparent bridge wireless. Jika anda memakai mode Station biasa maka harus memakai routing, bukan nya bridge.
Untuk konfigurasi pada Mikrotik nya, akan dibahas pada artikel selanjutnya. Maaf kalo setengah-setengah, alasannya ialah admin nya lagi sibuk nyusun kiprah final :D