Kamis, 01 Agustus 2019

15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)

Pergaulan bebas yang dikenal saat masa modern ini, ternyata menimbulkan berbagai masalah. Pengertian pergaulan bebas diambil dari kata Pergaulan (artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok) dan Bebas (artinya terlepas dari aturan, kewajiban, norma agama, tuntutan dan pancasila).

Hal yang memicu seorang remaja melakukan pergaulan bebas yaitu tidak mendapatkan pendidikan yang benar, hingga kondisi keluarga yang tidak harmonis.

 Pergaulan bebas yang dikenal saat masa modern ini 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)
Photo credit: Pxhere.com

Webster (2010) mendefinisikan pergaulan bebas adalah interaksi sosial dan perilaku di luar norma masyarakat atau ‘bebas dari aturan’. Mediabakery.com by Jamie Grill | Gettyimages.com 


Pekerjaan orang tua akan sangat mempengaruhi perkembangan psikologis seorang remaja. Orang tua yang terlalu sibuk untuk mencari uang di luar rumah sehingga kurang memperhatikan anaknya, menyebabkan masalah serius pada diri seorang anak (terutama remaja).

Kurangnya perhatian dari orang tuanya menyebabkan seorang remaja akan mencari sensasi di luar sana, yang perbuatannya akan cenderung menyimpang / tidak baik.

Secara teoritis, keutuhan keluarga berpengaruh besar terhadap faktor kenakalan remaja. Dimana anak-anak remaja yang nakal seringkali berasal dari keluarga yang tidak utuh. Entah itu orang tuanya bercerai, atau interaksi di dalam keluarga yang begitu hambar.

Selain itu, orang tua yang cenderung memikirkan pekerjaannya sehingga tidak memperhatikan anaknya, sehingga anak kurang mendapat perhatian yang menyebabkan diri sang anak akan cenderung bebas dalam melakukan hal apapun.

2. Faktor Lingkungan dan Teman-teman

Lingkungan manjadi faktor yang sangat mempengaruhi cara bergaul para remaja. Jika kondisi keluarga baik, namun kondisi lingkungan sekitar tidak kondusif atau tidak baik, maka sang remaja tetap beresiko besar untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Apalagi jika diperhatikan, remaja zaman sekarang lebih sering untuk berkumpul dengan teman-temannya daripada keluarganya. Bahkan perkembangan dan pola pikir remaja zaman sekarang tidak lagi didominasi oleh pendidikan keluarga, namun lebih banyak dari pengaruh lingkungan.

3. Kondisi Mental yang Tidak Sehat

Kurangnya penddikan menyebabkan seorang remaja memiliki mental yang tidak sehat dan cara pandang yang salah. Dimana tidak jarang para remaja justru merasa bangga pada pergaulan bebas yang dilakukannya.

Padahal pergaulan bebas bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, bahkan seharusnya dihindari. Hal ini karena mereka kurang mampu memahami hakikkat yang benar dan baik, disebabkan daya pemahaman yang lemah.

4. Kondisi Keluarga Yang Tidak Stabil (Broken Home)

Suasana di dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan tingkah laku seorang remaja. Jika kondisi orang tua tidak harmonis akan menyebabkan perkembangan psikis sang anak menjadi terganggu.

 Pergaulan bebas yang dikenal saat masa modern ini 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)
Photo credit: Fotolia.com

Hal inilah yang memicu seorang anak cenderung untuk mencari kesenangan di luar. Apalagi jika sang anak tidak merasakan kasih sayang dari orang tuanya.

Seringkali seorang anak selalu menolak untuk mendengar nasehat dari orang tuanya, disebabkan kesalahan orang tuanya sendiri. Dimana orang tua tidak memberikan pendidikan dan kasih sayang yang layak.

5. Kurang Berhati-hati Dalam Berteman

Jika ada pernyataan bahwa berteman “harus” dengan siapa saja, maka ini pernyataan yang salah bebas. Justru sesorang harus berteman dengan orang-orang yang baik dan yang membuatnya bisa lebih baik.

Hal itu karena teman sehari-hari akan sangat mempengaruhi, baik itu dari segi akhlak, cara bicara, cara berpikir, tingkat motivasi, dan banyak hal lainnya.

Tidak jarang, salah memilih teman bisa menjerumuskan seseorang ke dalam hal-hal yang buruk. Selain faktor keluarga,  faktor teman juga sangat menentukan kesuksesan seorang anak di masa depannya.

6. Minimnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas

Tidak adanya pemahaman yang benar tentang dampak negatif dari pergaulan bebas, apalagi dengan didukung rasa penasaran yang tinggi, hal ini menjadi pemicu yang sangat kuat terjerumusnya remaja dalam pergaulan bebas.

Pemicu lainnya yaitu terbukanya akses pada hal-hal yang buruk, seperti keberadaan internet yang bisa menjadi pisau bermata dua.

Jika digunakan dengan benar maka internet bisa memberikan manfaat yang sangat besar. Adapun jika salah dalam menggunakan internet seperti mengakses konten gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat, maka dapat merusak diri seorang remaja.

7. Berkembangnya Paham Sekularisme dan Liberalisme

Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan dan kegiatan dalam urusan dunia harus dipisahkan dari nilai-nilai Agama. Sehingga keberadaan Agama tidak lagi memiliki kedudukan yang tinggi dalam paham sekuarisme.

Liberalisme adalah paham yang mengatakan bahwa manusia bebas untuk memiliki pemikiran apapun, walaupun itu menyimpang jauh dari nilai-nila Agama.

Baik itu paham sekuler maupun paham liberalisme, kedua-duanya sangat merusak tatanan kehidupan beragama.

Hasil dari kedua paham tersebut, menyebabkan tingginya angka pergaulan bebas di kalangan anak muda. Dimana kontrol agama tidak lagi dianggap oleh mereka yang memiliki paham seperti itu.

8. Minimnya Kontrol Orang Tua

Pada zaman ini, peran dan fungsi keluarga telah mengalami pergeseran yang sangat jauh, disebabkan karena masing-masing anggota keluarga terlalu sibuk dengan tujuannya sendiri-sendiri.

Banyak keluarga di kota yang terlalu memikirkan tentang kebutuhan materi anak-anaknya, sehingga sangat kurang dalam memperhatikan kebutuhan rohani dan jiwa anak-anaknya.

Hal seperti inilah yang menyebabkan perkembangan jiwa seorang anak menjadi tidak seimbang. Ketika umur seorang anak semakin bertambah maka berbagai problematika pun semakin banyak, sementara komunikasi dan perhatian orang tua pada anak semakin sedikit.

9. Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat

Lingkungan yang baik sangatlah penting, karena akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan remaja. Yang menjadi masalah adalah fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat telah menghilang.

Hal ini terjadi akibat sikap kurang peduli dan egois, sehingga fungsi masyarakat dalam pembentukan mental generasi muda semakin pudar. Kepedulian pada generasi muda benar-benar hampir menghilang.

Selain itu, kerasnya pola hidup individu di perkotaan mengakibatkan tidak adanya komunikasi intensif antar tetangga dan masyarakat.

Apabila kondisi masyarakat sudah seperti ini, maka munculah berbagai kerusakan, terutama dilakukan oleh anak muda yang sedang dalam masa labil-labilnya.

10. Pemuda Tidak Menyadari Bahaya dari Seks Bebas dan Obat-obatan Terlarang

Penelitian menyebutkan bahwa terdapat banyak penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas, salah satunya yaitu karena tontonan yang buruk. Data remaja yang melakukan hubungan seks bebas kian meningkat, dari 5% pada tahun 1990-an menjadi 20% di tahun 2000.

Ada suatu bahaya besar dari perilaku seks bebas yaitu penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Di Amerika Serikat, setiap tahunnya ada sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit kelamin.

 Pergaulan bebas yang dikenal saat masa modern ini 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)

Dengan begitu, penting memberitahukan tentang bahaya pergaulan bebas (baik itu berupa seks bebas hingga penggunaan obat-obatan terlarang) pada para remaja.

11. Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja

Masa remaja dapat dikatakan masa yang sangat vital di dalam kehidupan seseorang, dimana saat seseorang remaja maka dirinya bukan lagi anak kecil, tapi belum juga dikatakan dewasa.

Masa remaja merupakan masa-masa labil, kondisi tersebut merupakan ekspresi dan dorongan perkembangan remaja. Namun, saat ini sangat sedikit yang memberi perhatian tentang kebutuhan remaja tersebut.

Para orang dewasa sangat kurang dalam upaya pembinaan remaja, dimana minim sekali sarana dan fasilitas untuk aktivitas para remaja, hal ini menyebabkan sebagian remaja memilih untuk masuk ke dalam dunia pergaulan bebas.

C. Cara Mengatasi Pergaulan Bebas

Dorong Remaja Untuk Memiliki Berbagai Aktivitas Positif

Tidak adanya aktivitas positif untuk mengisi waktu luang, menyebabkan para remaja mengisi waktu mereka dengan hal negatif seperti pergaulan bebas.

Sehingga salah satu cara efektif untuk mengantisipasi maraknya pergaulan bebas adalah dengan memberikan aktivitas positif dan bermanfaat kepada para remaja.

Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi sosial, hal ini sangatlah bagus untuk memacu pekembangan remaja ke arah yang positif.

 Pergaulan bebas yang dikenal saat masa modern ini 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)
Ilustrasi Remaja Bermain Bulu Tangkis | (Foto cr PBSI)

Selain itu, dorong remaja untuk menekuni hobinya, bahkan lebih bagus lagi jika mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan profit.

Lalu buatlah acara-acara kreatifitas untuk anak-anak muda. Dengan berbagai strategi ini, maka diharapkan dapat secara efektif untuk mengarahkan para remaja untuk berbagai hal yang bermanfaat.

Jika Anda bingung, berikut berbagai aktivitas bermanfaat yang bisa ditawarkan pada remaja:

Olahraga
Olahraga sangat menyehatkan tubuh dan pikiran. Olahraga juga memicu produksi hormon endorfin yang membuat mereka lebih semangat dan dan percaya diri.

Anda bisa menawarkan anak untuk melakukan olahraga beregu seperti futsal, basket, voli dan banyak lainnya. Selain itu, untuk jenis olahraga perorangan juga bisa dilakukan bersama-sama, misalnya jogging, berenang, dan lainnya.

Keterampilan Tangan
Aktivitas ini juga bermanfaat untuk dilakukan, seperti menjahit, memasak, melukis, keterampilan bertukang seperti membuat meja sederhana, memperbaiki kendaraan, alat-alat elektronik rumah tangga, bercocok tanam, dan banyak lainnya.

Bela Diri
Ini juga hal yang penting, untuk menjaga keamanan diri (self defense), terutama untuk remaja putra, maka orang tua bisa mendaftarkan anak remaja mereka di kelas-kelas bela diri.

Kegiatan bela diri yang umumnya diajarkan seperti taekwondo, pencak silat, karate, dan lainnya. Remaja putri juga bisa dibekali dengan kemampuan bela diri, hal ini untuk menjaganya dari upaya pelecehan dari pihak lain.

Aktivitas Alam
Anda bisa mengajaknya untuk melakukan aktivitas di alam bebas sesekali, hal ini menjadi latihan sekaligus tantanglah bagi remaja agar bisa meninggalkan gadget, ponsel, laptop ataupun video games mereka.

Pergi ke tempat hijau atau alam bebas diharapkan membuat para remaja menyukai dan menghargai keindahan alam lebih dari bioskop dan mall.

Belajar Bahasa Asing
Mempelajari bahasa asing sangat bagus dilakukan saat masa remaja, hal itu karena remaja memiliki banyak waktu luang.

Dengan belajar bahasa asing, hal ini membuat seseorang dapat membuka pintu ke dunia luar. Menambah kemampuan yang dimiliki dengan cara belajar di luar negeri, hingga bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar.

Selain yang disebutkan diatas, terdapat banyak sekali (puluhan hingga ratusan) aktivitas positif yang bisa dilakukan para remaja.

Intinya, hendaknya para remaja mengisi waktunya dengan aktivitas bermanfaat, apalagi sekarang ini terdapat banyak kursus offline atau online yang bisa diikuti. Tinggal dipilih bidang kursus apa yang disukainya.

Sosialisasikan Bahaya Pergaulan Bebas

Salah satu penyebab seorang remaja terjatuh ke dalam pergaulan bebas adalah karena dirinya kurang mengetahui tentang bahaya pergaulan bebas.

Salah satu kerusakan moral akibat pergaulan bebas adalah maraknya seks bebas. Dampak seks bebas ini bisa menyebabkan resiko penyakit kelamin yang mematikan. Hal ini harus diketahui oleh para remaja sehingga dirinya tidak tergoda dengan dunia pergaulan bebas.

Sebagai orang tua hendaknya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi tentang bahaya pergaulan bebas.

Biasakan Membatasi Waktu di Luar Rumah

Terlalu lama berada di luar rumah dengan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, akan membuka resiko seorang remaja terjatuh dalam pergaulan bebas.

Seorang remaja selain melakukan aktivitas di luar rumah, hendaknya juga berusaha membuat daftar-daftar kegiatan untuk dilakukan di rumah.

Dengan meredam kebiasaan terlalu sering di luar rumah, maka ini langkah yang sangat baik untuk mencegah remaja terjatuh kepada hal-hal yang buruk.

Sadarkan Remaja Untuk Memikirkan Tentang Masa Depannya

Sedikit sekali remaja yang memikirkan masa depannya. Seandainya pada masing-masing remaja menyadari tentang persiapan untuk masa depannya, maka dirinya tidak akan ikut “nimbrung” dengan yang namanya pergaulan bebas.

Buka pikiran remaja tentang hal-hal besar yang bisa dilakukannya, sehingga masa depannya akan sukses. Ada banyak hal besar dan penting yang bisa dilakukannya sekarang, sehingga remaja tidak lagi tertarik dengan dunia pergaulan bebas.

Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif

Setelah keluarga, tempat anak bersosialisasi adalah lingkungan sekitar. Apabila anak berada di lingkungan yang positif maka dirinya akan cenderung menjadi baik. Dimana seseorang umumnya akan mencontoh lingkungan sekitarnya.

Adapun jika lingkungannya negatif, maka sang anak akan sangat rentan untuk meniru hal-hal yang tidak baik dari lingkungan sekitarnya.

Hal Lainnya Untuk Mengatasi Maraknya Pergaulan Bebas

Orang tua hendaknya bisa memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Jika orang tuanya baik, maka Insya Allah nantinya sang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi seorang yang baik.

Orang tua harus melakukan pendekatan sedemikian rupa kepada anak, sehingga anak tidak mudah terprovokasi oleh teman-temannya untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.

Sejak dini, tanamkan pada anak keberanian untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang kurang baik. Hal ini penting agar sang anak tidak terjerembab dalam ajakan teman-temannya yang buruk.

Dengan begitu juga, orang tua seharusnya memiliki waktu berkualitas untuk anaknya, sehingga bisa saling mengobrol atau sekedar berkumpul. Jadilah orang tua yang menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak-anaknya.

Jangan lupa untuk tetap mengawasi penggunaan media komunikasi seperti smartphone, gadget, televisi, dan lainnya.

Terakhir, kenalkan anak pada agama yang benar, dorong anak untuk mempunyai idola berupa orang-orang sholeh. Dekatkan anak pada Ustadz-Ustadz yang memiliki ilmu agama mumpuni, akhlak yang mulia, aqidah dan keimanan yang benar, pengamalan agama yang bagus, dan kelembutan hati.

Mudah-mudahan, nasehat dari para Ustadz yang seperti itu akan meresap ke dalam hati anak-anak Anda.